Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Peluang Pasokan Bertambah, Harga Minyak Dunia Kembali Turun

Kompas.com - 29/05/2018, 08:07 WIB
Mutia Fauzia,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


LONDON, KOMPAS.com
—Selepas Arab Saudi dan Rusia membuat pernyataan mengenai kemungkinan meningkatkan pasokan minyak sementara Amerika Serikat (AS) juga terus menggenjot produksi mereka, harga minyak mentah pun turun.

Brent, sebagai patokan harga minyak mentah dunia, menyusut 6 persen menjadi 76 dollar AS per barrel setelah sebelumnya sempat diperdagangkan di angka 80 dollar AS per barrel.

Sebelumnya, pada 2016, Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan negara produsen minyak lain yang dimpimpin oleh Rusia memutuskan untuk melakukan pengetatan produksi minyak sebesar 1,8 juta barrel per hari.

Baca juga: Morgan Stanley: 2020 Harga Minyak Bisa Tembus 90 Dollar AS Per Barel

Keputusan ini dilakukan karena terjadi kelebihan pasokan (oversupply) di pasar minyak dunia yang menyebabkan harga minyak jatuh hingga 30 dollar AS per barrel kala itu.

Selepas pengetatan produksi tersebut, harga minyak praktis merangkak naik. Bahkan, pada bulan ini, Brent menyentuh harga tertingginya sejak 2014 di level 80 dollar AS per barrel. Namun, tingginya harga minyak dunia ini mnimbulkan kekhawatiran berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

"Peningkatan harga minyak beberapa waktu belakangan telah menimbulkan perdebatan di kalangan investor, apakah akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan global," ujar Chief Economist Morgan Stanley, Chetan Ahya, seperti dikutip melalui Reuters.

Untuk mengantisipasi anjloknya pasokan minyak dunia, Arab Saudi bersama dengan Rusia kemudian melakukan perbincangan mengenai kemungkinan untuk melonggarkan kembali produksi minyak dengan tambahan hingga 1 juta barrel per hari.

Baca juga: Menteri Arab Saudi: Pertemuan dengan Rusia akan Tentukan Kuota OPEC

Menteri Energi Rusia Alexander Novak pada Sabtu (26/5/2018) mengatakan, mengembalikan produksi minyak ke level yang sama pada Oktober 2016 merupakan salah satu pilihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pasokan minyak dunia.

Adapun perusahaan minyak di Amerika telah menambahkan 15 lokasi pengeboran untuk mencari potensi minyak baru, sehingga total lokasi pengeboran minyak di AS berjumlah 859 lokasi. Angka ini yang tertinggi sejak 2015, mengindikasikan AS akan terus meningkatkan produksi minyak mentahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com