Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Perkirakan Inflasi Akhir 2018 di Level 3,6 Persen

Kompas.com - 30/05/2018, 16:52 WIB
Mutia Fauzia,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com—Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada akhir 2018 berada pada kisaran 3,6 persen. Perkiraan inflasi akhir tahun ini yang menjadi salah satu dasar pertimbangan BI untuk merubah posisi (stance) kebijakan dari akomodatif menjadi netral cenderung bias ketat.

"Kalau tempo hari lebih kepada akomodatif, sekarang adalah netral tapi cenderung sudah ke bias ketat, stance-nya adalah seperti itu. Ini kami dasarkan kepada sejumlah indikator, salah satunya adalah perkiraan inflasi akhir tahun ini 3,6 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan tambahan, Rabu (30/5/2018).

Selain itu, berbagai perkembangan lain terkait defisit transaksi berjalan (current account) yang diperkirakan masih berada di bawah kisaran 2,5 persen dari PDB, serta perkembangan kondisi pasar perekonomian dan keuangan global juga menjadi dasar pertimbangan arah kebijakan BI.

Baca juga: BI Naikkan Lagi Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin, Rupiah Menguat Tipis

"Kami mengkalibrasi untuk nanti bulan-bulan yang akan datang berbagai perkembangan (baik) dari inflasi, defisit neraca berjalan, pertumbuhan ekonomi, maupun kredit, juga termasuk indikator luar negeri, seperti FFR-nya (Fed Fund Rate), dampak fiskal terhadap US treasury bond yield, dan juga risiko di pasar keuangan global akan kita kalibrasi secepatnya," papar Perry.

Karena itu, kata perry, BI masih membuka ruang untuk kembali menaikkan suku bunga secara terukur.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menambahkan, angka inflasi akhir tahun sebesar 3,6 persen masih berada pada sasaran target inflasi, yaitu 3,5 plus minus 1 persen.

"Mengenai inflasi BI masih menggunakan proyeksi yang sama, 3,5 plus minus 1 persen. Inflasi untuk akhir tahun masih masuk pada sasaran yang ada," ujar Dody dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Gubernur BI Optimistis Inflasi Tetap Terjaga

Dody juga mengatakan, risiko atas inflasi telah terkalkulasi, termasuk angka inflasi sebagai efek produk impor (imported inflation) akibat pelemahan nilai tukar rupiah dan naiknya harga komoditas.

"Semua dalam kalkuasi, kita tetap membawa actual inflation kita tetap pada sasaran," ujar Dody.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com