Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Firdaus Putra, HC
Komite Eksekutif ICCI

Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI), Sekretaris Umum Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI) dan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Surat dari Anak Muda untuk Menteri Koperasi...

Kompas.com - 30/05/2018, 21:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Nah, layanan perbantuan dan kebersihan Pedi Help and Cleaning masuk di dalamnya. Tak ketinggalan juga layanan aneka desain dari Ada Ide. Bulan ini rencana kami akan soft launching, doain ya, Pak.

Dengan cara begitu ada sekitar 25 anak muda yang sekarang berkoperasi dengan cara baru. Buat mereka koperasi tak lagi analog dengan Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Susu, Koperasi Tahu Tempe, tapi kekinian sesuai nafas kids jaman now.

Itu lho, Pak, anak-anak muda yang gemar bermain gawai, suka swa foto dan suka cari spot yang instagrammable.

Rebranding koperasi

Saya dengar dari teman kalau Pak Menteri sekarang sedang gandrung lakukan rebranding koperasi. Saya setuju, Pak. Rebranding itu memang perlu agar koperasi adaptif di era keberlimpahan (abundance) ini. Agar lebih modis dan mudah dimamah oleh kami-kami.

Pertama, Pak, logo koperasi harus dirubah. Saya dan kawan-kawan pernah riset soal itu. Jajak pendapat online yang menjaring 928 responden se Indonesia. Hasilnya 52 persen mengatakan setuju logo koperasi diubah. Katanya, sudah out of date, sudah kuno, ketinggalan zaman.

Hasil riset itu juga sudah saya sampaikan ke Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). Katanya mereka akan agendakan perubahan itu di tahun 2019.

Yang kedua, Pak, rebranding tak cukup hanya dengan rubah logo atau tampilan. Lebih mendasar dari itu adalah soal model bisnisnya. Nah, di zaman disrupsi yang penuh dengan inovasi-inovasi canggih ini, model bisnis koperasi perlu dicari dan dieskplorasi. Alatnya bisa pakai metode blue ocean strategy. Ya, salah satunya model koperasi pekerja tadi atau model coop platform itu.

Baca juga: Memerankan Koperasi dalam Ekonomi Buruh

Pak, mari kita bayangkan bilamana koperasi pekerja masif di republik ini, maka koperasi tak akan dikenali sebagai bisnis yang cengcengpo lagi. Atau bisnis yang hidup segan, mati tak mau. Tapi sebagai entitas bisnis yang sumbangkan angka ke PDB besar. Saya tahu, Bapak sedang mengusahakan itu.

Bayangkan saja, Pak, berapa ratus lapangan kerja baru akan tercipta. Berapa ratus ribu pekerja akan terserap. Bapak pasti mengamati juga soal fenomena transportasi online yang mana driver mengantre mendaftar. Lagi-lagi, itu bukan koperasi yang lakukan, Pak. Mereka lebih solutif berikan alternatif pekerjaan daripada gerakan kita.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com