Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesiapan Pertamina Amankan Mudik Lebaran 2018

Kompas.com - 31/05/2018, 07:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Pemerintah bersiap menyambut arus mudik Lebaran 2018. Salah satu kesiapan itu ditunjukkan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pertamina (Persero).

Jelang arus mudik yang diprediksi dimulai sejak H-7 Lebaran, Pertamina telah siap menerjunkan 200 unit motor satgas bahan bakar minyak (BBM) untuk berkeliling menjajakan BBM jenis Pertamax di jalan tol.

Satgas BBM bermotor itu mulai bersiaga sejak 6 Juni 2018 atau mulai H-9 Lebaran di sepanjang jalan tol di Jawa.

"Jadi total yang kami siapkan di marketing operation region atau MOR IV itu motoris ada 200 unit dan mulai tanggal 6 Juni sudah go live," kata Field Marketing Pertamina MOR IV Karesidenan Pekalongan Fachrizal Imaduddin di SPBU MURI Tegal, Jawa Tengah, Rabu (30/5/2018).

Baca: Pertamina Tak Batasi Pembelian BBM di KiosK Pertamax, tetapi...

Adapun pembagian distribusi 200 unit motor itu adalah sebanyak 125 unit di Jalur Pantura dan 75 sisanya di Jalur Selatan.

"Kemudian untuk khusus lagi, dari 125 titik di jalur utara itu ada jalur tol kan, dipecah lagi di masing kios di jalur tol itu ada 4 motoris di tiap rest areanya," jelas Fachrizal.

Masing-masing unit motoris itu akan dibekali 30 liter BBM jenis Pertamax dalam kemasan 10 liter, dan akan beroperasi ketika kemacetan terjadi di jalan tol.

Sementara itu, untuk harga Pertamax yang dibawa satgas BBM bermotor itu tidak akan berbeda dengan harga di SPBU.

"Harga harus kami samakan yang ada di jalur tol dan di SPBU. Semua enggak boleh ada perbedaan harganya. Untuk stabilisasi," imbuh Fachrizal.

Dengan demikian, jika harga Pertamax per liter saat ini Rp 8.900, maka konsumen harus merogoh kocek hingga Rp 89.000 untuk membeli Pertamax dalam kemasan yang dibawa satgas BBM bermotor

Operasikan KiosK Pertamax

Tak hanya satgas BBM bermotor, Pertamina juga turut mengoperasionalkan kios-kios BBM dengan nama KiosK Pertamax. Pertamina menyiagakan 60 titik KiosK Pertamax yang tersebar di Jawa dan Sumatera.

Rinciannya, 54 titik di Pulau Jawa dan 6 titik di Sumatera. KiosK Pertamax ini menjadi salah satu alternatif bagi para pemudik untuk mendapatkan BBM selain di SPBU.

KiosK Pertamax akan beroperasi mulai H-15 arus mudik Idul Fitri 2018 dan hanya menyediakan BBM jenis Pertamax untuk bahan bakar bensin dan Pertamina Dex untuk bahan bakar diesel.

Penyebaran KiosK Pertamax lebih banyak di Pulau Jawa, lantaran dianggap sebagai lokasi terpusat pemudik secara nasional.

Adapun jumlahnya dibagi di dalam tiga wilayah, yakni Jawa Barat sebanyak 23 titik, Jawa Tengah dan DIY 25 titik serta Jawa Timur 10 titik.

Untuk Jawa Barat, KiosK Pertamax tersedia di jalur Tol dan Non Tol, yakni di Bekasi, Karawang, Cikampek, Dawuan, Jalur Non Tol ke arah Tasikmalaya, dan perbatasan Cirebon Brebes.

Sementara di Jawa Tengah, KiosK Pertamax berada di Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, Kendal, Ungaran, Salatiga, dan jalur Tol Fungsional Sragen.

Untuk di Jawa Timur, KiosK Pertamax jumlahnya relatif sedikit bila dibandingkan Jawa Barat dan Jawa Tengah karena jumlah pemudik sudah mulai berkurang.

Sebanyak 10 KiosK Pertamax dapat ditemui di Jalur Ngawi, Madiun, Wilangan, Kertosono, Mojokerto, dan jalur Gempol –Pasuruan.

VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menyatakan bahwa BBM di KiosK dikemas per 10 liter dan konsumen dapat membeli isinya sesuai dengan harga di SPBU.

"Untuk Pertamax di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur Rp 8.900 per liter, sementara Pertamina Dex di Jawa Barat Rp 10.000 per liter, sedangkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur Rp 10.100 per liter,” kata Adiatma dalam keterangan tertulisnya.

Pertamina juga turut menempatkan mobile dispenser BBM dengan kapasitas 16.000 liter. Penempatan mobile dispenser tersebut bertujuan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu BBM di KiosK Pertamax habis.

"Tetapi 16.000 liter ini tidak per hari. Jadi per berapapun habis di belakangnya sudah ada. Jadi per titik kios itu bisa dibilang ada dua (mobile dispenser), satu untuk stand by, satunya lagi di belakang nunggu kalau itu habis," tandas Fachrizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com