Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Candaan Bom Itu Bukan Candaan yang Lucu

Kompas.com - 31/05/2018, 22:41 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai informasi palsu mengenai adanya bom di dalam pesawat merupakan candaan yang tak lucu.

Menurut dia, informasi palsu mengenai bom adalah bentuk ancaman keamanan dan keselamatan.

"Karena candaan bom itu bukan candaan yang lucu. Jadi saya pikir, apabila seseorang melakukan itu, patut dilakukan blacklist," ujar Budi di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (31/5/2018).

Budi menambahkan, candaan tersebut bisa menganggu penerbangan. Sebab, pesawat tidak bisa lepas landas jika belum dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh usai menerima informasi mengenai adanya bom.

Baca juga: Efek Jera Mesti Dijatuhkan bagi Penghembus Isu Bom di Penerbangan

"Karena kita tidak ingin ada suatu kekisruhan ya, dalam pesawat dengan candaan-candaan yang enggak lucu, yang sebenarnya enggak penting. Jadi saya pikir kita harus menahan diri, harus disiplin, supaya candaan-candaan yang enggak lucu itu enggak disampaikan," kata Budi.

Budi sebelumnya mengatalan akan menindak tegas penyebar informasi palsu mengenai bom berupa tuntutan hukum.

"Kementerian Perhubungan akan menindak pelaku yang memberikan informasi palsu tentang bom. Ini merupakan ancaman terhadap keamanan dan keselamatan bagi kita semua. Pelaku candaan bom akan kami tuntut secara hukum," ujar Menhub dalam keterangannya, Selasa (29/5/2018).

Sebagai informasi, sebelumnya terdapat dugaan adanya bom di pesawat Lion Air JT-687 tujuan Pontianak-Jakarta pada Senin (28/9/2018). Sesaat setelah informasi diterima, pelaku langsung diamankan oleh Aviation Security (Avsec) Bandara Supadio. Pelaku sendiri masih tercatat sebagai mahasiswa Universitas Tanjung Pura di Pontianak, Kalimantan Barat.

Kompas TV Sejauh ini polisi masih menetapkan satu orang tersangka dalam kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com