Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat PayTren, Yusuf Mansur Incar "Unicorn"

Kompas.com - 02/06/2018, 14:43 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebagai seorang Ustadz sekaligus pebisnis, Yusuf Mansur resmi meluncurkan uang elektronk Paytren yang berada di bawah naungan PT PT Veritra Sentosa Internasional, Jumat (1/6/2018).

Dalam peluncuran tersebut Yusuf Mansur mengatakan, dirinya siap untuk membeli start up yang bergelar Unicorn (yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS).

"Kemarin ada yang mengirim pesan kepada saya, semoga Paytren segera menjadi Unicornnya Indonesia. Saya pikir untuk apa jadi Unicorn? Paytren bakal siap beli-beli Unicorn," ujarnya ketika ditemui di Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang, Jumat (1/6/2018).

Menurut Yusuf, pasar Indonesia yang sangat besar harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, oleh orang Indonesia sendiri. Jangan sampai, ujarnya, Indonesia hanya menjadi pasar bagi pengusaha-pengusaha asing.

"Indonesia saat ini baru dijadikan pasar bagi orang lain baik dari sisi belanja, payment sytem atau investasi. Paytren semoga bisa menjadi salah satu cara agar untuk menyejahterakan Indonesia, karena asalnya dari orang Indonesia sendiri," tambah dia.

Sebagai informasi, Paytren sebelumnya, sempat ditutup karena terkendala izin dari BI. Hingga pada 2017, Paytren memperbarui berbagai aspek kelayakan bisnis, sistem informasi, manajemen risiko sesuai dengan peraturan BI mengenai uang elektronik.

Saat ini Paytren menargetkan untuk bisa mendapatkan 10 juta pengguna di akhir tahun 2018 dengan total dana yang dikelola mencapai Rp 30 triliun. Untuk mencapai target tersebut, Yusuf mengatakan tahun ini pihaknya akan semakin rajin melakukan kerja sama dengan berbagai pihak.

"Saat ini kami sudah menggandeng Gojek dan OVO. Ke depannya kami akan ajak semua pihak mulai perbankan, Tokopedia, Blibli. Tidak ada yang tidak mungkin. Insyaallah,” tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com