Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rosianna Silalahi
KompasTV

News Director of KompasTV

Diplomasi Susi “Golgo 13” Pudjiastuti

Kompas.com - 04/06/2018, 04:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hal yang lumrah juga jika pengusaha yang terkena dampak kebijakan akan membangun solidaritas antar sesama pengusaha lainnya. Namun Susi tidak kehilangan argumentasinya. Ia meyakinkan pengusaha Jepang bahwa ini bukanlah berita buruk untuk mereka, justru sebaliknya.

“Kalaupun saya membuka kembali izin ini, Anda (investor Jepang) tidak akan untung besar. Kapal-kapal Anda akan kalah jauh jumlahnya dari China yang memiliki ribuan kapal tangkap,” jelasnya.

Baca juga: Ke Jepang, Susi Promosikan Peluang Investasi di Sektor Perikanan

“Bisnis yang baik adalah bisnis yang memastikan sustainability. Bisnis yang baik bukan tentang greed (kerakusan) yang hanya mengejar keuntungan sesaat.

Jepang dan Indonesia memiliki nilai yang sama yaitu memastikan keuntungan yang kita dapat tidak menggangu keseimbangan alam,” kata Susi saat bicara di depan para pengusaha perikanan Jepang.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan selalu mendukung setiap investasi selama memperhatikan keberlanjutam kehidupan maritim. Jadi saat ditanya pengusaha Jepang, apakah izin ikan tangkap itu bisa dicabut, Susi dengan tegas menjawab tidak.

Baca juga: Menteri Susi: Sekarang Tuna Bukan Milik Kapal Asing, tetapi Semua Nelayan

Susi ingin memastikan bahwa selalu ada potensi investasi asing yang lebih besar tanpa harus kehilangan apa yang jadi kepentingan dalam negeri.


Momentum 60 tahun persahabatan

Dubes Indonesia untuk Jepang, Arifin Tasrif, yang hadir mendampingi juga menambahkan bahwa kesempatan investasi Jepang di Indonesia memiliki momen yang khusus karena tahun ini Indonesia dan Jepang merayakan 60 tahun persahatan dan kerja sama Indonesia-Jepang.

“Bertambahnya nilai investasi Anda ke Indonesia akan memiliki arti penting menandai kerja sama dua negara di peringatan 60 tahun ini,” kata Arifin Taslim di hadapan para pengusaha Jepang.

Utusan khusus Indonesia untuk Jepang, Rachmat Gobel, juga menekankan bahwa ini jadi kesempatan emas untuk investor Jepang.

“Pemerintah Indonesia memberikan prioritas bagi investor Jepang di 6 pulau terluar Indonesia. Ini merupakan perhatian khusus bagi pengusaha Jepang,” kata Rachmat Gobel.

Kiyoshi Kimura, pengusaha ikan yang dikenal sebagai “manusia tuna” Jepang, memberi respons positif ajakan Investasi ini.

“Menteri Susi selalu memberi impresi yang baik tentang investasi di Indonesia. Saya tertarik untuk menerima ajakan Menteri Susi untuk menjajaki peluang yang ada,” kata pemilik Kiyomura Corp ini.

Impresi memang memegang kunci. Paling tidak sebagai pembuka persahabatan dan dirawat dengan saling menghargai.

Dalam berbisnis, kalangan pengusaha Jepang mengenal konsep yang disebut shimrai atau dalam bahasa Indonesia artinya dasar untuk saling percaya dan tsukian (hubungan jangka panjang). 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com