Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Rencana Mogok Pilot Garuda hingga Penantian Yusuf Mansyur

Kompas.com - 04/06/2018, 07:08 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita mengenai rencana mogok pilot Garuda Indonesia menjadi perhatian pembaca pada akhir pekan kemarin.

Garuda pun menyiapkan langkah untuk mengantisipasi bila para pilot benar-benar merealisasikan ancaman mogok tersebut.

Selain mengenai mogok pilot, pembaca juga menyoroti mengenai klarifikasi Trans Retail terhadap pemutaran lagu "Ganti Presiden 2019" di Carrefour Lebak Bulus.

Berikut 5 berita populer Ekoomi akhir pekan lalu:

1. Ini 2 Langkah Garuda jika Para Pilot Lakukan Aksi Mogok

Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengatakan, pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi jika para pilot melakukan aksi mogok kerja.

"Jadi memang kami sudah antisipasi tentunya, kami sudah mempunyai kontigensi plan apabila memang mereka melakukan aksi mogok," ujar Hengki di Jakarta,
Sabtu (2/6/2018). Hengki menambahkan, pihaknya juga telah menggandeng TNI Angkatan Udara untuk mengantisipasi aksi mogok para pilot.

Baca selengkapnya: Ini 2 Langkah Garuda jika Para Pilot Lakukan Aksi Mogok

2. Trans Retail Bantah Sengaja Putar Lagu "Ganti Presiden 2019" di Carrefour Lebak Bulus

 PT Trans Retail Indonesia membantah secara sengaja memutar lagu "Ganti Presiden 2019" di Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Terputarnya lagu "Ganti Presiden 2019" di Carrefour Lebak Bulus sebelumnya dikeluhkan seorang warga dan tersebar melalui aplikasi WhatsApp.

"Kami sudah melakukan penyelidikan secara serius dan menyeluruh dengan pengecekan ke lapangan sehingga dapat dipastikan bahwa suara lagu yang dikumandangkan tersebut bukan berasal dari sound system toko kami," kata GM Corporate Communication PT Trans Retail Indonesia Satria Hamid dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/6/2018).

Baca selengkapnya:  Trans Retail Bantah Sengaja Putar Lagu Ganti Presiden 2019 di Carrefour Lebak Bulus

3. Menjawab Ketua MPR tentang THR dan Gaji Ke-13

Siang hari tanggal 23 Mei 2018, Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan pemberian Tunjangan Hari Raya ( THR) dan Gaji ke-13 untuk PNS, TNI, Polri, dan pensiunan.

Ada yang istimewa pada tahun ini yaitu para pensiunan juga mendapatkan THR. Keistimewaan lainnya adalah karena THR tahun ini juga tidak hanya gaji pokok, tapi beserta tunjangan keluarga dan tunjangan kinerja.

Pemberian gaji tambahan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja para ASN dan juga kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Dua tambahan penghasilan ini diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi daya beli ASN menghadapi tahun baru dan tahun ajaran baru sekolah.

Berdasarkan data tahun 2016 dari Badan Kepegawaian Negara, pada tahun 2016 tercatat sejumlah 4.374.341 ASN dengan komposisi 918.436 ASN pusat dan 3.455.905 ASN daerah.

Baca selengkapnya: Menjawab Ketua MPR tentang THR dan Gaji Ke-13

4. Penantian Panjang Yusuf Mansyur hingga PayTren Kantongi Izin BI

Ustad Yusuf Mansyur selaku perintis Paytren membutuhkan waktu hampir satu tahun agar aplikasi miliknya bisa diakui pemerintah, khususnya Bank Indonesia.
Ia akhirnya menerima izin dari BI pada 22 Mei 2018 lalu dan penyerahan izin dilakukan keesokan harinya. Yusuf bersyukur atas kepercayaan yang diberi pemerintah terhadap usaha yang dirintisnya.

"Ini bukan izin begitu aja diberikan, tapi benar-benar melewati proses yang menguras energi, tenaga, pikiran, waktu," ujar Yusuf kepada Kompas.com, Kamis (1/5/2018) malam.

Yusuf mengatakan, BI berharap Paytren dapat berkontribusi untuk perekonomian Indonesia dan menjadi salah satu keunggulan di negeri sendiri. Izin tersebut, kata Yusuf, membuatnya lebih lincah mengembangkan bisnis ke arah teknologi finansial dan e-commerce.

Baca selengkapnya: Penantian Panjang Yusuf Mansyur hingga PayTren Kantongi Izin BI

5. Viral Nasabah Alami Gangguan Transaksi, Ini Penjelasan BNI

Manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan klarifikasi terkait gangguan yang dialami sejumlah nasabahnya. Gangguan itu adalah permasalahan layanan transfer online antar bank dan kemudian viral di media sosial.

Corporate Secretary BNI Kiryanto menyatakan, gangguan layanan transfer online antar bank tersebut terjadi pada Kamis (31/5/2018) lalu.

"Telah terjadi gangguan layanan transfer online antar bank pada tanggal 31 Mei 2018 selama kurang lebih dua jam sejak pukul 16.00-18.00 WIB yang menyebabkan dana nasabah terdebet, namun belum mendapat konfirmasi dana masuk di rekening bank tujuan," kata Kiryanto saat dikonfirmasi Minggu (3/6/2018).

Atas hal tersebut kata Kiryanto, pihaknya telah melakukan percepatan proses rekonsiliasi data transaksi antar bank. Hal itu dilakukan agar dana nasabah segera dapat dibukukan dan diselesaikan dengan baik.

Baca selengkapnya:  Viral Nasabah Alami Gangguan Transaksi, Ini Penjelasan BNI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com