Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berlakukan Tarif, China Ancam Batalkan Perjanjian Dagang

Kompas.com - 04/06/2018, 08:38 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Kompas TV Rupiah terus mengalami pelemahan. Faktor utama pelemahan rupiah adalah kenaikan suku bunga The Fed.
Sumber SCMP

"Hal ini bukan kesimpulan dari pembicaraan keduanya, ..., pemberlakuan tarif impor senilai 50 miliar dollar AS merupakan bahan penawran dalam proses negosiasi ini," tambah dia.

Dalam perundingan sebelumnya, China telah setuju untuk menambah pembelian komoditas pertanian AS, yang oleh Trump dituangkan dalam Twitter sebagai "salah satu hal tebaik yang terjadi kepada petani (AS) dalam beberapa tahun."

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pun mengatakan kepada dalam pertemuan pemimpin-pemimpin negara G7 di Kanada pada Sabtu (2/5/2018) bahwa negosiasi dagang tidak hanya untuk menyesuaikan deifisit neraca dagang di antara kedua negara yang mencapai 375 miliar dollar AS saja, tetapi juga sebagai perubahan struktur perdagangan di antara kedua negara.

Analis hubungan China dan AS di Universitas Fudan Wei Zongyu mengatakan China tidak ingin terlibat dalam perang dagang, namun pihak China juga tidak ingin menjadi satu-satunya pembuat keputusan.

"Baik China ataupun AS dapat mencapai kesepakatan ekonomi dan perdagangan, tergantung kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Trump," ujarnya.

"Jika Trump kukuh untuk memberlakukan tarif impor terhadap produk teknologi China, maka China tidak akan menambah kuota impor produk pertanian dan energi AS," tambah dia.

Beijing pun berulang kali telah mengatakan akan membenahi pasar domestik, iklim investasi dan hak properti intelektual mereka, untuk mendorong pembangunan nasional, bahkan sebelum China berada di bawah tekanan Amerika. Meskipun pernyataan ini kerap menimbulkan anggapan skeptis dari para analis.

Gong pun menambahkan, meskipun pembicaraan di Beijing menghindarkan keduanya dari potensi perang dagang yang lebih besar, namun ketegangan di antara keduanya masih akan berlanjut.

"Kedamaian tidak akan berlanjut lama," ujar dia.

"Sebagaimana kita lihat dengan memberlakukan tarif untuk impor baja, termasuk dengan negara sekutus AS lain, hanyalah alat untuk mencapai tujuan, yaitu menegosiasikan kembali hasil persetujuan dagang yang sudah ada," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber SCMP


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com