Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Trading Jelang Libur Lebaran

Kompas.com - 05/06/2018, 11:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Libur Lebaran segera tiba. Biasanya, aktivitas perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) cenderung sepi. Pekan ini. perdagangan bursa menyisakan empat hari, yakni hingga 8 Juni. Setelah itu, cuti bersama sejak 11 Juni hingga 19 Juni. Bursa kembali dibuka pada 20 Juni.

Secara historikal, perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) memang sepi menjelang libur panjang Lebaran.

Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengungkapkan, per Kamis (31/5/2018) rata-rata transaksi hanya Rp 6,7 triliun hingga Rp 7 triliun. Padahal biasanya rata-rata transaksi bisa mencapai Rp 9 triliun. Sepinya transaksi otomatis akan memantik tingginya volatilitas di bursa.

Penarikan dana mungkin akan terjadi. Sebab, saat pasar Indonesia libur, bursa regional Asia dan global tidak libur. Dus, dana cash di pasar Indonesia akan dialihkan ke pasar regional maupun global.

Baca juga: Prospek Saham Emiten Perunggasan Melonjak selama Bulan Puasa

Namun, sebelum aksi profit taking, pasar Indonesia mungkin akan menguat terlebih dulu. Hal ini diungkapkan analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji. Di awal Juni, IHSG berpotensi menguat.

Penguatan IHSG akan ditopang data makroekonomi, seperti inflasi, indeks keyakinan konsumen dan cadangan devisa. Inflasi juga diperkirakan lebih positif karena daya beli menguat di bulan puasa.

Data cadangan devisa juga diprediksi akan positif, berkat kebijakan Bank Indonesia menaikkan BI 7-day reverse repo rate dua kali dalam dua pekan terakhir.

"Rupiah semakin positif, sehingga iklim di bursa bagus. Jadi, saat ini tepat bagi investor untuk akumulasi beli," ucap Nafan.

Potensi profit taking kemungkinan terjadi di saat terakhir perdagangan pekan ini, terutama Jumat (8/6), yang juga bisa membuat IHSG terkoreksi. Namun, aksi profit taking menjelang libur panjang merupakan hal biasa.

Meski perdagangan akan sepi, bukan berarti investor tidak bisa meraup potensi keuntungan. Aditya mengungkapkan tetap ada potensi meraup cuan di pasar yang tinggal menyisakan empat hari perdagangan.

Investor bisa mencermati saham yang volume belinya sudah breakout dalam satu atau dua hari, karena biasanya di hari berikutnya saham itu bisa naik lagi.

Misalnya, saham X kemarin naik 3 persen, kemudian volume breakout dalam sepekan sudah termasuk tinggi, berarti ini sinyal banyak dana masuk ke saham itu. Investor bisa mencermatinya dan masuk ke saham itu.

Investor juga bisa melihat saham blue chip yang valuasinya sudah murah. Sektor perbankan sudah turun, juga sektor ritel. Saham LQ45 pun menarik diperdagangkan dalam jangka pendek.

Adapun Nafan menyarankan di sisa perdagangan bursa ini investor mencermati saham konsumer, seperti INDF, ICBP dan UNVR. (Agung Jatmiko)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Simak strategi trading jelang libur panjang Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com