Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspansi Bisnis, Kalbe Siap Bangun Pabrik di Myanmar Tahun Ini

Kompas.com - 06/06/2018, 07:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kalbe Farma (Persero) Tbk (Kalbe) bersiap melakukan ekspansi bisnis pada tahun ini. Hal itu tercermin dari rencana perseroan membangun pabrik obat di Myanmar.

"Kami sudah siapkan anggaran untuk membangun pabrik di Myanmar. Pabriknya disiapkan untuk salah satunya produksi obat Mixagrip, karena itu jadi salah satu produk obat yang laris di Myanmar," terang Presiden Direktur Kalbe Vidjongtius di Gedung Bintang Toedjoe, Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (5/6/2018).

Adapun nilai investasi yang digelontorkan Kalbe untuk pabrik Myanmar tersebut adalah sekitar 15 juta hingga 20 juta dollar Amerika Serikat.

Vidjongtius menambahkan, hasil produksi obat di pabrik Kalbe Myanmar akan diekspor ke seluruh negara di Asia Tenggara dan juga negara-negara di Afrika seperti Nigeria.

"Memang kami rasa sebagai investasi yang sangat tepat. Nantinya bukan hanya Mixagrip, tetapi juga obat lainnya. Keberadaan pabrik di Myanmar ini membuat target ekspor perseroan meningkat 10 persen," imbuh Vidjongtius.

Untuk saat ini, proses konstruksi pabrik di Myanmar tengah dijalankan oleh Kalbe, menyusul izin telah didapat dari Pemerintah Myanmar.

"Salah satu penyebab investasi di sana juga karena ada insentif dari Myanmar. Tahun ini mulai konstruksinya karena izin sudah dapat, perkiraan konstruksi 1 atau 2 tahun kemudian target 2020 bisa mulai komersil," ungkap Vidjongtius.

Kemudian, terkait ekspor, Vidjongtius menegaskan bahwa Kalbe akan segera memperluas pasar ekspornya. Penambahan pabrik baru di dalam negeri dan di Myanmar diharapkan bisa membantu realisasi target tersebut.

"Ekspor saat ini sudah menyasar seluruh negara di Asia Tenggara, beberapa negara di Afrika seperti Nigeria, Afrika Selatan, dan juga di negara-negara sekitar Nigeria. Ke depan, akan masuk ke Middle East dan menyasar ke Taiwan dan Australia serta mencoba Eropa," pungkas Vidjongtius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com