Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Putuskan Nasib Pegawai Honorer K-2 Jadi Berita Populer

Kompas.com - 06/06/2018, 09:59 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah mencari solusi untuk mengatasi masalah tenaga honorer K-2 yang jumlahnya cukup banyak.

Berita soal tenaga honorer ini menjadi salah satu berita yang mencapatkan atensi dari pembaca kanal ekonomi Kompas.com sepanjang hari kemarin, Selasa (05/06/2018).

Berita lainnya yang juga populer adalah mengenai industri elektronik milik Grup Djarum, Polytron. Meski berbasis di Kudus Jawa Tengah, namun produk dari Polytron mampu menguasai pasar nasional.

Berikut rangkuman berita populer sepanjang hari kemarin:

1. Ini Usulan Kemenpan-RB soal Status Tenaga Honorer K-2

Kementerian Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi menyusun usulan langkah mengatasi permasalahan status tenaga honorer K-2. Berdasarkan data Kemepan-RB, jumlah tenaga honorer K-2 yang tak lulus seleksi CPNS pada 2013 adalah 438.590 orang. Deputi Bidang SDM Aparatur Kemenpan-RB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pertama, pemerintah akan meng-update jumlah tenaga honorer K-2 yang tersisa saat ini.

"Kami masih simpan databasenya. Tidak ada penambahan. Kami tidak mau kecolongan nambah lagi untuk K-2," ujar Setiawan di kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (4/6/2018).

2. Polytron, Penguasa Elektronik Indonesia dari Desa Krapyak

Polytron merupakan salah satu merek produk elektronik asli Indonesia yang bisa bersaing dengan merek global. Di sebuah desa di Kudus, Jawa Tengah, tepatnya Desa Krapyak, semua proses pembuatan, pengembangan, perakitan, hingga desain produk di lakukan salah satu penguasa pasar elektronik di Indonesia ini.

Mulai berproduksi sejak 8 September 1975, PT Hartono Istana Teknologi awalnya bernama PT Indonesian Electronic and Engineering. Saat ini, Polytron memiliki 3 lokasi pabrik yang berlokasi di Jawa Tengah, dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 10.000 karyawan dan total area pabrik seluas 69 hektar. Jika dirinci, masing-masing pabrik memiliki profil dan fungsi produksi sebagai berikut.

3. Hampir Seluruh ASN dan Pensiunan Sudah Terima THR

Pemerintah telah mengirimkan sebagian besar uang Tunjangan Hari Raya ( THR) untuk Aparatur Sipil Negara ( ASN) dan pensiunan melalui rekening masing-masing. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, 83,4 persen dari total THR ASN telah dikirimkan hingga Selasa (5/6/2018) pukul 15.00 WIB ASN yang dimaksud adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) kementerian/lembaga yang ditangani pemerintah pusat, prajurit TNI, serta anggota Polri.

4. Waspadai Tiga Titik Rawan di Jalur Mudik

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebutkan ada tiga titik rawan di jalur darat yang perlu diwaspadai selama mudik Lebaran 2018. "Ada tiga titik darat yang perlu diwaspadai. Pertama itu persimpangan pantura dan pansela yang kalau enggak dikasih aba-aba pemudik itu bisa bablas," kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan, Selasa (5/6/2018).

Untuk itu, kata Moeldoko, pemerintah akan memasang billboard elektrik di persimpangan tersebut sebagai penanda bagi para pemudik agar bisa memilih jalur pantai utara (pantura) atau pantai selatan (pansela) Pulau Jawa.

5. Pemerintah dan DPR Sepakati Asumsi Makroekonomi untuk RAPBN 2019

Pemerintah, Bank Indonesia, dan DPR menyepakati sejumlah poin asumsi makroekonomi sebagai pendahuluan pembahasan RAPBN 2019. Sebelum muncul kata sepakat di antara mereka, sempat terjadi pembahasan panjang mengenai range pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com