Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Bugar dengan Aplikasi Gofit

Kompas.com - 06/06/2018, 16:41 WIB
Ardito Ramadhan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Gofit merupakan sebuah perusahaan rintisan (start up) pembuat sebuah aplikasi yang memungkinkan penggunanya untuk terhubung dengan pelatih kebugaran (trainer).

Pendiri sekaligus CEO Gofit Dolly Lesmana mengatakan, pengguna Gofit dapat memilih trainer-nya masing-masing sesuai kebutuhan dan keinginan mereka.

"Idenya adalah kita menghubungkan certified trainers dengan individual yang mau sehat. Tetapi berdasarkan lokasi dan waktu mereka, mereka juga bisa memilih trainers," kata Dolly dalam Pitch@Palace ASEAN di Singapura, Selasa (5/6/2018) kemarin.

Dolly menuturkan, sistem tersebut berbeda dengan sistem yang umumnya berlaku di sejumlah pusat kebugaran. Sebab, para pengguna bisa memilih lokasi, waktu, dan menu latihannya.

Baca juga: Mengenal Qiwii, Aplikasi bagi yang Tak Suka Antre

"Kalau di konvensional, sekarang nge-gym kan harus bayar membership dulu, harus bayar terus untuk ketemu trainer, dan enggak bisa memilih trainer. Kalau di sini, kita bisa (memilih)," katanya.

Dolly menyebut, saat ini sedikitnya sudah ada seratus trainer tersertifikasi yang tergabung dalam Gofit. Para trainer itu pun tebagi atas beberapa jenis olahraga seperti lari, berenang, tinju, hingga yoga dan pilates.

Namun, saat ini Gofit baru melayani pengguna yang berada di wilayah DKI Jakarta. Sebab, kata Dolly, pangsa pasar di Jakarta masih sangat luas untuk dijamah.

"Yang saya baca penduduk Jakarta itu kan ada 10 juta, 1 persennya saja sudah 100.000 dan itu besar sekali. Ke depannya baru kita akan ke second city seperti Bandung dan Surabaya," kata Dolly.

Adapun pengguna Gofit tidak hanya berasal dari sektor individual melainkan juga komunitas olahraga hingga perusahaan yang membuat kegiatan olahraga bagi pekerjanya.

Merangkul mantan atlet

Dolly menuturkan, pihaknya berencana merangkul mantan atlet olahraga untuk bergabung dengan Gofit sebagai trainers tersertifikasi.

Ia mengatakan, hal itu dilakukan agar para mantan atlet bisa memperoleh penghasilan tetap usai gantung sepatu. Sebab, tak sedikit atlet berprestasi yang kurang sejahtera setelah tidak aktif di dunia olahraga.

"Mereka sudah tidak ko,petitif lagi dan mereka umumnya enggak punya pengalaman bisnis. Mudah-mudahan mereka bisa jadi bagian dari kita menjadi trainers di bidangnya," kata Dolly.

Menurut dia, hal itu menjadi cara Gofit dalam memberikan lapangan kerja bagi para atlet karena banyak atlet yang menganggur pasca pensiun.

"Mereka masih fit, mereka masih punya ilmunya, jadi sebenarnya mereka masih bisa mengajar. Kita akan bekerjadama supaya mereka bisa menjadi pelatuh yang tersertifikasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com