Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Sederhana Menjadi Investor Jangka Panjang

Kompas.com - 07/06/2018, 08:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) memberi saran agar investor ritel untuk memanfaatkan momentum gejolak pasar saham, seperti tengah terjadi saat ini, untuk masuk ke bursa saham dengan melakukan investasi jangka panjang.

Mengutip Tribunnews, Kamis (7/6/2018), Direktur Utama RELI Anita menyampaikan bahwa di saat pasar tengah volatile yang ditandai dengan penurunan IHSG, merupakan momen paling tepat untuk masuk ke bursa. Dengan membeli saham-saham pilihan diharapkan di masa depan mendapat return alias imbal hasil maksimal.

Menurut Anita, jika seorang investor memiliki tujuan investasi dalam jangka panjang, seperti menyiapkan dana pendidikan anak, atau juga menyiapkan kebutuhan dana pensiun, maka pilihan investasi yang paling tepat seharusnya instrumen yang memiliki potensi return tinggi dalam jangka panjang, dalam hal ini saham.

"Misal, jika seorang investor memiliki tujuan investasi untuk memenuhi dana pendidikan anak di masa depan, maka pilihan investasi harus saham. Begitu juga misal untuk kebutuhan dana pensiun, instrumen saham juga yang paling pas," ucap Anita, Rabu (6/6).

Tentu saja, dalam setiap investasi, ada faktor risiko. Nah, hal ini juga tetap harus diperhatikan dengan seksama. Yang pasti, dalam investasi jangka panjang, investor harus rutin dan menyisihkan dana secara berkala namun berkelanjutan agar target dan tujuan investasi bisa tercapai.

Kalaupun terjadi penurunan dalam hal nilai investasi saham, menurut Anita, hal itu sangat wajar. Namun, dalam jangka panjang, di atas 10 tahun, pergerakan IHSG selalu positif dan mampu memberi imbal hasil optimal. Tentu saja, selalu cermati berbagai hasil riset dan analisa pasar saham, termasuk yang diberikan oleh RELI.

Pada dasarnya, kata Anita, dalam berinvestasi jangka panjang akan melewati fase-fase yang dapat mengurangi risiko. Misal, di tahap pengumpulan kekayaan, maka investor harus memilih instrumen yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi, yang tentunya memiliki risiko tinggi pula.

Nah, jika sudah mendekati waktu pengambilan dana investasi, katakan dalam kurun waktu satu tahun lagi, maka strategi diubah lagi dengan cara dipindahkan ke instrumen yang relatif lebih moderat, dengan harapan dana tersebut tidak tergerus manakala terjadi gejolak pasar yang datang tiba-tiba.

"Dengan strategi itu, maka investor bisa menjaga kekayaan yang sudah didapat selama masa investasi. Bisa saja, setelah investasi saham langsung, kemudian dialihkan ke reksadana saham. Setelah makin dekat ke masa pencairan dana, dapat juga ditempatkan ke reksadana pendapatan tetap, dengan begitu imbal hasil investasi selalu terjaga dari potensi tergerus gejolak pasar," ujar Anita.

Tak kalah penting, Anita mengingatkan, faktor inflasi yang tinggi di mana tiap tahun memiliki kecenderungan terus naik, juga ditambah dengan faktor ekonomi makro seperti defisit transaksi berjalan (current account) yang bisa saja melebar secara tiba-tiba, maka sudah tidak ada alasan lagi menunda investasi.

Saat market sedang bergerak dalam tren pelemahan, tidak sedikit investor yang mengatakan bahwa pasar modal tidak menarik, sehingga banyak yang beralih ke deposito. Padahal, penilaian itu tidak tepat, apalagi untuk mereka yang punya rencana jangka panjang, misal untuk dana pendidikan anak.

Deposito dan tabungan, kata Anita, bukan sebagai instrumen yang tepat untuk berinvestasi di tengah perlambatan ekonomi, inflasi yang tinggi.

Faktor seperti defisit transaksi berjalan, inflasi, risiko kredit dan pajak atas bunga akan menggerus nilai uang, maka instrumen seperti tabungan dan deposito tidak tepat untuk investasi jangka panjang.

Kata Anita, apabila seorang investor meyakini pertumbuhan ekonomi ke depan akan lebih baik, maka tentunya harus memiliki kesadaran untuk segera berinvestasi, terutama di pasar saham.

"RELI memiliki rekam jejak baik dan terpercaya, jika investor ingin berinvestasi di pasar saham. Kami juga punya tim riset yang bisa membantu investor memberi saran dan masukan dalam memilih intrumen investasi sesuai profile risiko," kata Anita. (Sanusi)

Berita ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Langkah sederhana menjadi investor jangka pangang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com