Lebih lanjut Indef mendapati kenyataan bahwa pendapatan pengemudi online termasuk insentif, mencapai Rp 3 juta (motor) sampai Rp 4,5 juta (mobil). Satu pengemudi onjek online bisa mendapat 11 sampai 16 penumpang sehari.
Sementara pertumbuhan jumlah pekerja transportasi justru tidak didorong pemerintah, malah ada kesan pemerintah alergi terhadap keberadaan transportasi online. Antara lain karena sepeda motor tidak termasuk dalam salah satu moda angkutan menurut aturan perundangan.
Tumbuhnya layanan transportasi online kemungkinan akan berkembang menjadi industri teknologi finansial (fintech) karena tingginya lalu lintas uang, antara lain dengan Go-pay.
Muslich mencontohkan, ia dan istrinya mengeluarkan uang untuk transportasi online sampai Rp 1 juta sepekan.
Sama dengan kebanyakan penduduk urban, ia mulai mengandangkan kendaraan bermotornya karena transportasi online telah mampu membuat pelanggan menjadi raja. Online menjemput di depan pintu rumah dan mengantarkan sampai depan pintu tujuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.