Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/06/2018, 15:38 WIB

JAKARTAKOMPAS.com - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan penjualan emas sebesar 12,8 ton hingga akhir Mei 2018.

Dengan begitu, rata-rata penjualan emas Antam per bulannya sepanjang Januari hingga Mei 2018 adalah sebesar 2,56 ton.

“Peningkatan volume penjualan emas Antam sejalan dengan upaya perusahaan untuk terus berupaya memperluas pasar serta inovasi produksi emas logam mulia,” kata Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/6/2018).

Arie menyatakan, Antam memproyeksikan penjualan emas sekitar 24 ton sepanjang 2018 atau naik dibandingkan penjualan pada 2017 sebesar 13 ton dan 2016 yang hanya sebanyak 9 ton.

(Baca: Melonjak 110 Persen, Antam Raup Laba Bersih Rp 136 Miliar)

Proyeksi tersebut tak terlepas dari adanya kerja sama perdagangan dengan Jepang.

Kerja sama itu dijalin melalui pendatanganan nota kesepahaman dengan MKK Co Ltd terkait perluasan cakupan penjualan dan pembelian emas di Jepang.

"Antam juga melakukan inovasi produk melalui penjualan produk emas batangan bermotif 'Hello Kitty' ke Jepang, inovasi produk emas batik dan emas batangan tematik seperti edisi Idul Fitri, Tahun Baru Imlek dan Natal," ujar Arie.

(Baca: Antam Luncurkan Emas Batangan Edisi Tahun Anjing Tanah)

Menurut dia, optimalisasi perluasan pasar emas tersebut berdampak pada pendapatan selama Kuartal I-2018 yang mencapai Rp 4,09 triliun.

Capaian itu naik 253 persen dibandingkan pendapatan pada periode sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 1,16 triliun.

“Tahun ini kami perkirakan keuntungan dari penjualan emas bisa mencapai Rp 450 miliar," katanya.

Tak hanya itu, Antam juga memproyeksikan pendapatan sepanjang 2018 mencapai Rp 22 triliun dan laba bersih dengan skala moderat pada level Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun.

Emas 500 Gram, salah satu varian emas batangan yang dijual di butik emas ANTAM. Emas ini dipertontontonkan di pembukaan Butik Emas ANTAM di Balikpapan.KOMPAS.com/Dani J Emas 500 Gram, salah satu varian emas batangan yang dijual di butik emas ANTAM. Emas ini dipertontontonkan di pembukaan Butik Emas ANTAM di Balikpapan.

Adapun komoditas emas merupakan kontributor terbesar atau 72 persen dari total penjualan perusahaan sebesar Rp 5,73 triliun.

Sisanya disumbang dari penjualan feronikel 17 persen , bijih nikel 10 persen, dan bauksit serta batubara satu persen.

Arie juga mengungkapkan, seiring dengan strategi pengembangan pasar emas baik domestik maupun ekspor, Antam menargetkan produksi emas tahun ini dari tambang Pongkor di Jawa Barat dan Cibaliung, Banten, bisa mencapai 2 ton.

"Dari tambang Pongkor produksi emas ditargetkan bisa mencapai 1,2 ton dan Cibaliung sekitar 800 kilogram. Sedangkan realisasi produksi hingga akhir Mei dari kedua tambang mencapai 901 kilogram," terang dia.

Genjot produksi feronikel

Di sisi lain, Arie juga berniat meningkatkan produksi feronikel (FeNi) dengan menuntaskan pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Pengerjaan proyek tahap pertama itu sudah mencapai di atas 60 persen. Antam memproyeksikan kapasitas produksi feronikel di line satu mencapai 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) dari kapasitas tahap pertama sebesar 27.000 (TNi) per tahun.

“Biaya estimasinya sekitar Rp 3,5 triliun untuk pembangunan pabrik line satu, di luar power plant,” ujarnya.

Dia berharap, operasi pabrik tersebut bisa dilakukan pada Juli 2019. Adapun untuk produksi FeNi Antam hingga akhir Mei mencapai 10.600 ton.

Sementara target produksi sepanjang 2018 sebesar 26 ribu ton, naik dari tahun lalu 21.700 ton dan 2016 sebesar 20.800 ton.

Smelter di Mempawah

Di luar itu, Antam juga masih melanjutkan proyek smelter grade alumina refinery (SGAR) Mempawah di Kalimantan Barat.

Menurut rencana, proyek tersebut akan memiliki kapasitas produksi sekitar 1 juta ton SGA per tahun.

Dalam pengembangan proyek SGAR, Antam bekerja sama dengan PT Inalum (Persero) dan Chalco yang saat ini dalam proses finalisasi bankable feasibility study (BFS).

Ground breaking mungkin bisa dimulai kuartal IV 2018,” kata Arie.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Intip Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lulus Jadi Tentara AS

Intip Gaji Benaia, Pemuda Kendari yang Lulus Jadi Tentara AS

Work Smart
Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadhan untuk Keluarga dengan Anggaran Terbatas

Tips Mengelola Keuangan Selama Ramadhan untuk Keluarga dengan Anggaran Terbatas

Earn Smart
Pemerintah Bakal Bangun Kereta Api di IKN, Simak Bocorannya

Pemerintah Bakal Bangun Kereta Api di IKN, Simak Bocorannya

Whats New
Pemerintah Prediksi Tol Cipali Paling Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2023

Pemerintah Prediksi Tol Cipali Paling Rawan Macet Saat Mudik Lebaran 2023

Whats New
Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

Bandara VIP di IKN Mulai Dibangun Mei atau Juni 2023

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

KAI Services Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Kaji Wacana Tiket Kapal Penyeberangan Lebih Murah Jika Dibeli dari Aplikasi

Pemerintah Kaji Wacana Tiket Kapal Penyeberangan Lebih Murah Jika Dibeli dari Aplikasi

Whats New
21 Pegawai Bea Cukai Terbukti Lakukan Pelanggaran Registrasi IMEI

21 Pegawai Bea Cukai Terbukti Lakukan Pelanggaran Registrasi IMEI

Whats New
Nilai Investasi Proyek TOD MRT Jakarta Capai Rp 1,5 Triliun di 2022

Nilai Investasi Proyek TOD MRT Jakarta Capai Rp 1,5 Triliun di 2022

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT Bukit Asam, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja BUMN PT Bukit Asam, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Beras Bansos 10 Kilogram Bakal Disalurkan, Ini Syarat Penerimanya

Beras Bansos 10 Kilogram Bakal Disalurkan, Ini Syarat Penerimanya

Whats New
MRT Jakarta Kembali Sediakan Gerbong Khusus Wanita Mulai 27 Maret 2023

MRT Jakarta Kembali Sediakan Gerbong Khusus Wanita Mulai 27 Maret 2023

Whats New
Kemenhub: Tiket Mudik Gratis Kecil Potensinya Diperjualbelikan

Kemenhub: Tiket Mudik Gratis Kecil Potensinya Diperjualbelikan

Whats New
Kuota Mudik Gratis dengan Kapal Laut Masih Tersedia, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Kuota Mudik Gratis dengan Kapal Laut Masih Tersedia, Cek Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Survei JobStreet: Pekerja di Bidang IT Jadi Talenta yang Paling Dicari di Indonesia hingga Hong Kong

Survei JobStreet: Pekerja di Bidang IT Jadi Talenta yang Paling Dicari di Indonesia hingga Hong Kong

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+