Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Asing Mengalir Deras ke Indonesia

Kompas.com - 08/06/2018, 16:28 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia terus tumbuh.

Meningkatnya kepercayaan investor terlihat dari mulai derasnya arus modal atau capital inflow yang masuk ke Indonesia.

"Sejak tanggal 24 Mei lalu hingga dua hari kemarin arus modal asing yang masuk ke dalam negeri mencapai Rp 13 triliun. Modal itu masuk dalam bentuk obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan juga saham," kata Perry saat jumpa pers di Gedung BI Jakarta, Jumat (8/6/2018).

Sementara, modal dalam bentuk obligasi dan saham dengan besaran Rp 4 triliun masuk pada akhir Mei, tepatnya sejak tanggal 28 hingga 31 Mei 2018.

(Baca: April 2018, Modal Asing Masuk ke RI Capai 800 Juta Dollar AS)

Meski kepercayaan investor asing terus menunjukkan tren menguat, Perry mengatakan BI akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

“Meski begitu, masih ada risiko ketidakpastian di pasar keuangan global,” ujarnya.

Kendati masih ada ketidakpastian dalam perekonomian global, BI belum akan mengambil inisiatif maupun rencana kebijakan untuk menerapkan pajak pada setiap arus modal asing yang akan keluar (capital outflow) dari Indonesia.

(Baca: Selain Intervensi, Ini yang Bisa Dipakai BI untuk Stabilkan Rupiah)

Menurut dia, penerapan pajak dalam setiap capital outflow bisa dilakukan di sebuah negara agar modal asing tersebut tak mudah keluar.

“Kalau arus modal yang keluar berjangka pendek, pajaknya tinggi. Kalau arus modal keluar jangka panjang, pajaknya lebih rendah. Tapi BI belum akan menerapkannya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com