Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perilaku yang Menunjukkan Seseorang adalah Karyawan Bermasalah

Kompas.com - 10/06/2018, 07:59 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - karyawan yang bermasalah tidak hanya membuat pusing, tetapi juga bisa merugikan secara finansial bagi keberlangsungan perusahaan.

Hasil penelitian yang dilakukan Centre for Creative Leadership (CCL) menunjukkan, karyawan bermasalah dapat merugikan perusahaan dengan cara meruntuhkan kepercayaan, berkurangnya produktivitas dan inovasi perusahaan, serta meruntuhkan motivasi dan kerja sama sesama rekan kerja.

Untuk menegetahui apakah anda termasuk dalam kategori karyawan jenis ini, alangkah baikya Anda melakukan refleksi atas perilaku sehari-hari Anda di kantor.

Dalam publikasi terbarunya, CCL melakukan survei terhadap 214 pemimpin perusahaan di seluruh dunia untuk lebih mengetahui karakter karyawan yang dianggap bermasalah.

Baca juga: Berapa Gaji Karyawan di Sektor Konstruksi, Manufaktur, dan Energi di Indonesia tahun 2018?

Jawaban pertama adalah performa kerja yang buruk, kemudian disusul dengan ketidakmampuan untuk bekerja sama dengan lingkungan kerjanya, dan yang terakhir tidak memberikan imbal hasil jika diberi pelatihan.

Berikut adalah 5 perilaku karyawan yang paling sering dianggap bermasalah:

1. Performa kerja buruk

Pekerja yang berkinerja buruk akan menghasilkan pekerjaan di bawah standar serta tidak dapat memenuhi harapan dari perusahaan, sehingga orang-orang disekitarnya harus dapat menambal hasil kerja yang di bawah rata-rata tersebut.

2. Tidak dapat bekerja sama dengan baik

Refleksikan kepada diri Anda abagaiman rekan-rekan kerja memperlakukan Anda. Jika mereka menghindar atau bersikap dingin kepada, pasti ada yang salah dengan perilaku Anda. Responden mengidentifikasi pekerja jenis ini sebagai seseorang yang tidak disukai oleh karyawan lain, serta sulit untuk mebangun hubungan positif dengan rekan kerjanya.

3. Tidak memberikan imbal hasil jika diberi pelatihan

Karyawa jenis ini umumnya memilih untuk tidak mendengarkan dan tidak dapat menerima kritik atau saran. Mereka memilih untuk bebal terhadap kritik atau pelatian untuk peningkaan performa atau kinerja yang telah ditawarkan oleh atasan mereka.

4. Kebal terhadap perubahan

Perubahan merupakan hal penting dan krusial, baik untuk perkembangan diri dan perusahaan. Akan tetapi, jika Anda tidak terbuka terhadap perubahan, ada kemungkinan, Anda adalah salah satu dari pekerja yang bermasalah.

5. Tidak bertanggung jawab

Masalah utama dari para karyawan adalah, berulangkali gagal untuk bertanggung jawab terhadap setiap ulang kerja, dan memiliki kecenderungan untuk menyalahkan orang lain disekelilingnya.

Menurut CCL, tidak seharusnya Anda menyudutkan rekan kerja Anda jika menemukan salah satu karakteristik tersebut di dalam dirinya. CCl menegaskan, kesadaran diri adalah langkah awal untuk mengenali dan menyelesaikan perasalah tersebut. Ditambah lagi dengan perbaikan kerja dalam proses selanjutnya.

"Dengan melakukan refleksi dan evaluasi seperti ini, diharapkan dapat membantu Anda untuk mengetahui bagaimana orang lain menilai dan memandang perilaku Anda, mengenai benar atau salah, baik atau buruk," jelas CCL dalam hasil penelitiannya, dikutip melalui CNBC, Minggu (10/6/2018).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Menteri KP 'Buka-bukaan' soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Menteri KP "Buka-bukaan" soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com