Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Implementasikan Making Indonesia 4.0, Menperin Minta Tambahan Anggaran

Kompas.com - 11/06/2018, 05:17 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengusulkan kepada DPR RI untuk memberikan tambahan anggaran pada 2019 mendatang sebesar Rp 2,57 triliun.

Tambahan anggaran itu disebut Airlangga untuk mengimplementasikan agenda nasional sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai strategi memasuki revolusi industri keempat.

“Program yang akan kami laksanakan, antara lain pengembangan lima sektor industri prioritas yang ditetapkan Making Indonesia 4.0, peningkatan kompetensi SDM industri melalui pendidikan vokasi, serta kegiatan Santripreneur dan penumbuhan wirausaha idustri baru,” ucap Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/6/2018).

Usulan itu sendiri disampaikan Airlangga saat raker bersama dengan Komisi VI DPR RI Selasa pekan lalu.

Baca juga: 6 Saran dari Peneliti LIPI untuk Songsong Era Industri 4.0

Komisi VI pun meluluskan usulan tambahan anggaran yang disampaikan oleh Airlangga. Dengan demikian maka anggaran bagi Kemenperin tahun depan sebesar Rp 5,3 triliun.

Adapun pagu indikatif 2019 Kemenperin sebelumnya adalah hanya Rp 2,73 triliun.

Di sisi lain, Komisi VI DPR juga meminta Kemenperin untuk mengoptimalkan penyerapan anggaran tahun 2018 sebesar Rp 2,84 triliun.

Usulan tambahan anggaran tersebut diyakini Airlangga bisa mempermulus implementasi Making Indonesia 4.0.

Pasalnya, Making Indonesia 4.0 ditetapkan menjadi arah yang jelas guna mewujudkan aspirasi nasional, yaitu menjadikan Indonesia masuk 10 besar negara ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030.

“Maka itu diperlukan partisipasi aktif dan sinergi dari seluruh stakeholder agar kita bisa menjadi bangsa yang kuat, bangsa yang besar, dan bangsa pemimpin,” tegas Airlangga.

Setidaknya ada lima sektor manufaktur yang bakal diprioritaskan pengembangannya pada tahap awal implementasi revolusi industri generasi keempat.

Kelima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, serta kimia.

“Selama ini, dari lima sektor industri itu mampu memberikan kontribusi sebesar 60 persen untuk PDB, kemudian menyumbang 65 persen terhadap total ekspor, dan 60 persen tenaga kerja industri ada di lima sektor tersebut,” sebut Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com