Angka itu sudah lebih banyak dari total konsumsi daging ayam pada masa tersebut yang diperkirakan mencapai 535.159 ton. Dengan demikian, masih terdapat surplus stok sebanyak 90.926 ton.
Begitu pula dengan ketersediaan telur ayam konsumsi selama Ramadhan, jumlahnya mencapai 521.335 ton atau cukup untuk memenuhi kebutuhan komoditas yang sebesar 485.831 ton.
Menteri Perdagangan Enggartiasto mengatakan, selain menjaga ketersediaan komoditas pangan, pemerintah pun melakukan upaya pengendalian harga untuk mencegah lonjakan.
Salah satu cara yang diterapkan adalah memberlakukan harga eceran tertinggi (HET) untuk beberapa komoditas pangan strategis, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, daging ayam, dan daging sapi beku.
Nah, untuk meminimalkan aksi oknum atau pengusaha dalam menaikkan harga secara berlebihan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menempatkan staf di daerah-daerah yang menjadi pantauan inflasi Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurut Enggartiasto, staf Kemendag bersama jajaran dinas perdagangan setempat akan memantau pasar dan stabilias harga pangan setiap hari. Pihaknya juga akan melakukan upaya lain untuk menjaga harga pangan melalui operasi pasar untuk beberapa komoditas, seperti beras dan daging.
Momen setahun sekali
Kondisi kenaikan harga komoditas pangan jelang Lebaran pun menjadi anomali di tengah informasi bahwa stok semua kebutuhan komoditas pangan mencukupi, bahkan surplus.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, naiknya harga beberapa komoditas jelang Lebaran terjadi karena momentum Idul Fitri setahun sekali.
"Stigma ini sudah menempel di masyarakat. Setiap Lebaran, bahan pokok pasti naik. Jadi, ini alasannya gejolak momentum saja. Mungkin pedagang ada yang mau bayar tunjangan hari raya (THR)," ucap Arief seperti dimuat Wartakota.com, Kamis (7/6/2018).
Dalam hal ini, dia meminta agar pedagang tetap wajar dalam menaikkan harga pangan.
Hal senada juga diutarakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ketika mengadakan inspeksi mendadak atau sidak ke Pasar Senen, Jakarta, Senin (11/6/2018). Sandiaga mengatakan, masih ada pedagang yang sengaja menaikkan harga jelang Lebaran dengan alasan momen setahun sekali.
Mereka ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih untung lebih besar dari hari biasa. Sandiaga pun berjanji bahwa Pemerintah Provinsi DKI akan menggelar bazar murah jika pedagang menaikkan harga secara signifikan.
"Kemarin kan kami tahan karena tak ingin pedagang rugi selama periode ini. Namun, kalau pedagang tidak bisa bekerja sama, kami akan punya mekanisme bekerja sama dengan Bulog dengan melakukan bazar murah," ujar Sandiaga.