Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Kereta "Sleeper" Beroperasi hingga "Cebong" dan "Kampret"

Kompas.com - 12/06/2018, 07:06 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai mengoperasikan kereta sleeper yang dipesannya dari PT Inka, pada Selasa (12/6/2018).

PT KAI mematok harga untuk kereta mewah ini Rp 900.000 per penumpang. Ini pun baru harga promosi.

Beroperasinya kereta sleeper ini menjadi sorotan para pembaca Kompas.com pada Senin kemarin.

Selain mengenai kereta sleeper, artikel tentang jalan tol, "cebong", dan "kampret" juga menjadi perhatian pembaca.

Berikut 5 berita populer kemarin:

1. Kereta "Sleeper" Beroperasi Besok, Harga Tiket Promo Rp 900.000

Kereta sleeper yang dipesan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dari PT Inka siap dioperasikan Selasa (12/6/2018). Sebelumnya, kereta sleeper telah diserahterimakan dan diuji coba ke PT KAI pada 8 Juni 2018.

"Kereta kelas luxury jenis sleeper ini akan memulai tugas perdananya melayani pengguna jasa KA pada 12 Juni 2018 di rangkaian KA Argo Anggrek relasi Stasiun Gambir-Stasiun Surabaya Pasarturi (pp)," ujar Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Senin (11/8/2018).

PT KAI menjadwalkan perjalanan kereta sleeper tersebut dalam empat waktu keberangkatan.

Jam keberangkatan pertama adalah pukul 08.00 WIB dengan waktu kedatangan pukul 17.00 WIB. Kemudian jam keberangkatan pukul 09.30 WIB dengan jam kedatangan pukul 18.30 WIB. Berikutnya jam keberangkatan pukul 20.00 WIB dengan jam kedatangan pukul 05.00 WIB dan terakhir pukul 21.30 WIB dengan waktu kedatangan pukul 06.30 WIB.

Baca selengkapnya: Kereta Sleeper Beroperasi Besok, Harga Tiket Promo Rp 900.000

2. Jalan Tol yang Harusnya Menyatukan “Cebong” dan “Kampret

Pemerintah sendiri mengestimasi, keperluan pembangunan jalan tol selama periode 2015-2019 mencapai Rp 799 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah hanya mampu menutup 37 persen. Selebihnya, diserahkan kepada mitra baik BUMN maupun swasta.

Sementara bagi BUMN dan swasta, untuk menggarap proyek-proyek jalan tol yang ada, porsi pembiayaan yang lazim adalah 30:70 (baik untuk investasi maupun modal kerja). Dalam hal ini, 30 persen adalah ekuitas dari perusahaan yang terlibat.

Kemudian 70 persen adalah dana dari eksternal, entah itu melalui pinjaman bank maupun pinjam ke pasar lewat penerbitan surat utang. Di sini yang menarik. Bank dalam menyalurkan kredit ke jalan tol akan mengandalkan dana pihak ketiga (DPK).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com