Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Tebu Sambut Baik Rencana Penghapusan PPh

Kompas.com - 12/06/2018, 12:40 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTRI) menyambut baik rencana pemerintah, yang akan menghapus Pajak penghasilan (PPh) untuk petani tebu yang menjual hasil produksi mereka ke Perusahaan Umum (Perum) Bulog.

“Tentu ini keputusan yang sangat melegakan para petani tebu, dengan adanya niatan menghapusnya saja, berarti sudah ada niat baik dari pemerintah untuk memperhatikan dan mendengar suara kami para petani tebu,” ungkap Dewan Penasehat DPP APTRI, Arum Sabil, di Jember, Jawa Timur, Selasa (12/6/2018).

Arum menambahkan, kebijakan pungutan PPh itu sangat memberatkan petani.

“Jadi petani yang tidak memiliki NPWP dibebani pajak sebesar 3 persen, sedangkan yang memiliki (NPWP) dibebani 1,5 persen. Dengan beban tersebut, tentu harga gula akan di bawah HPP pemerintah,” katanya.

Baca juga: Grup Djarum Memulai Pembangunan Pabrik Gula di Sumba Timur NTT

Selain itu, para petani juga menilai kebijakan tersebut sangat aneh.

“Anehnya begini, kalau dijual diluar Bulog kami tidak dibebani dengan PPh , sementara jika dijual ke Bulog yang merupakan BUMN, kami dibebani PPh. Tetapi saya bersyukur, jika memang kebijakan itu diberlakukan, tentu sangat melegakan kepada para petani,” tambahnya.

APTRI juga meminta kepada pemerintah, agar segera menetapkan HPP Gula. Sebab, ada perbedaan antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.

“Kami minta segera ada kepastian berapa HPP Gula. Kalau dari Kemendag sebesar Rp 9700, sedangkan Kementan sebesar Rp 10.500, dan kedua- duanya sama- sama memiliki dasar,” pintanya.

Arum juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, yang telah menyampaikan langsung aspirasi petani kepada presiden.

“Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan Pak Moeldoko, beliau bisa menjadi jembatan antara rakyat dengan presidennya, nah orang- orang seperti beliau ini yang dibutuhkan Presiden,” ucap Arum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com