Geliat gairah ekonomi terlihat pula dari pengiriman makanan khas pempek dari Palembang, Sumatera Selatan.
PT Pos Indonesia Cabang Palembang mencatat pengiriman pempek jelang Idul Fitri selalu melonjak hingga tiga kali lipat.
Pada hari biasa, pengiriman pempek ke sejumlah daerah hanya sekitar 300 kilogram (kg) per hari.
Memasuki akhir Mei 2018 kiriman pempek meningkat hingga 600 kg per hari dan diprediksi melonjak menjadi 1 ton per hari menjelang sepekan sebelum Lebaran.
(Baca: Tiga Momen Incaran Pelaku Bisnis Jasa Ekspedisi)
Itu baru dari sisi perdagangan, peningkatan aktivitas perekonomian juga bisa terlihat dari lonjakan volume penggunaan transportasi umum.
Untuk transportasi udara saja Kementerian Perhubungan sudah menerbitkan 181 penerbangan tambahan atau ekstra baik untuk rute dalam dan luar negeri.
Sementara itu, untuk Kereta Api, Public Relations PT KAI Agus Komarudin mengatakan, pada Lebaran tahun ini perjalanan 393 KA per hari, naik 4 persen ketimbang 2017, yakni 379 KA per hari. Adapun kapasitas tempat duduk 287.684 kursi per hari, naik 2,5 persen dibanding 2017.
Dengan segala hiruk pikuk aktivitas perkonomian itu, Bank Indonesia (BI) memroyeksi, perputaraan uang selama periode libur Lebaran ini sedikitnya mencapai Rp 188,2 triliun.
Angka ini, meningkat 15,3 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 163,2 triliun.
Deputi Gubenur BI Rosmaya K Hadi mengatakan dari Rp 188,2 triliun, 22 persennya untuk kebutuhan wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
BI sendiri menyiapkan 160 tempat resmi penukaran uang di wilayah tersebut dari total 1.000 tempat penukaran di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.