Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Mudik, Ladang Rezeki Porter Stasiun Pasar Senen

Kompas.com - 13/06/2018, 18:32 WIB
Mutia Fauzia,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB, namun matahari sudah terasa seperti di ubun-ubun. Suhu udara tercatat mencapai 34 derajat celcius.

Nampaknya teriknya Jakarta tak menyurutkan semangat pemudik untuk menunggu jadwal keberangkatan kereta mereka menuju kampung halaman melalui Pasar Senen.

Beberapa pemudik bahkan datang jauh lebih awal dari jam keberangatan supaya tidak ketinggalan jadwal kereta yang sudah jauh-jauh hari dipesan.

Ramainya pemudik di musim Lebaran, yang tak jarang membawa bertas-tas barang bawaan menjadi ladang rezeki bagi para porter atau pramuantar Stasiun Pasar Senen.

Sudarto (55) salah satunya. Dirinya mengaku telah menggeluti profesi sebagai porter di Stasiun Pasar Senen selama 10 tahun.

"Sebelumnya saya jadi jasa bersih-bersih di stasiun juga," ujarnya kepada Kompas.com ketika dirinya sedang rehat di salah satu ujung peron stasiun, Rabu (13/6/2018).

Stasiun Senen, Jakarta Pusat dipadati penumpang dari berbagai tujuan. Sejumlah penjagaan dari internal pihak stasiun hingga petugas kepolisian dikerahkan untuk menjaga keamanan di kawasan tersebut, Senin (11/6/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Stasiun Senen, Jakarta Pusat dipadati penumpang dari berbagai tujuan. Sejumlah penjagaan dari internal pihak stasiun hingga petugas kepolisian dikerahkan untuk menjaga keamanan di kawasan tersebut, Senin (11/6/2018).

Sudarto menyadari, menjalani profesi sebagai porter tidak akan memberinya kehidupan yang berlebih, ditambah lagi, dirinya harus mengorbankan waktunya bersama keluarga di rumah untuk bekerja di musim Lebaran seperti ini.

"Memang nggak bikin kaya, cuma cukuplah kalau buat makan sama istri," ujar Sudarto.

Bagi Sudarto, momen berkumpul bersama keluarga memang penting, namun tidak melulu harus dilakukan selama Lebaran. Sudarto sendiri sudah pulang ke kampungnya di Cirebon awal puasa lalu.

"Ya kumpul, pulang ke Cirebon, ketemu keluarga, tapi awal puasa kemarin. Kalau sekarang pulang ya sayang, masa rezeki ada nggak dijemput," lanjut dia.

Stasiun Senen, Jakarta Pusat dipadati penumpang dari berbagai tujuan. Sejumlah penjagaan dari internal pihak stasiun hingga petugas kepolisian dikerahkan untuk menjaga keamanan di kawasan tersebut, Senin (11/6/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Stasiun Senen, Jakarta Pusat dipadati penumpang dari berbagai tujuan. Sejumlah penjagaan dari internal pihak stasiun hingga petugas kepolisian dikerahkan untuk menjaga keamanan di kawasan tersebut, Senin (11/6/2018).

Lain dengan Sudarto, Zaenal (49) memilih untuk pulang ke kampung halamannya di Semarang selepas Lebaran, walau dengan alasan yang sama.

"Kalau musim mudik begini lumayan, setiap ada satu kereta bisa dapat satu penumpang, ngasihnya biasanya Rp 20.000 sampai Rp 25.000," ujar Zaenal.

Padahal, lanjut Zaenal, jika dihari-hari biasa, dirinya belum tentu bisa mendapatkan Rp 100.000 per harinya.

Walau, untuk bisa mendapatkan satu penumpang agar menggunakan jasanya bukan hal yang mudah.

Banyak penumpang yang hanya membawa satu hingga dua tas saja sehingga memilih untuk membawa sendiri barang bawaannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com