Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Masinis yang Berlebaran di Jalur Kereta Api dan Keluarganya

Kompas.com - 14/06/2018, 04:02 WIB
Mutia Fauzia,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari raya Idul Fitri menjadi momentum berkumpulnya keluarga. Namun, bagi sebagian orang yang mesti menjalankan tugas, Lebaran tak bisa menjadi hari kemenangan yang bisa dirayakan bersama orang-orang terdekat.

Jauh dari orang-orang tercinta saat Lebaran, telah dijalani Fendi (49) selama puluhan tahun. Berprofesi sebagai masinis PT KAI DAOP I sejak 24 tahun lalu, ia mesti kehilangan saat-saat manis berlebaran bersama keluarga.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Idul Fitri tahun ini pun ia jalani sambil bertugas. Fendi mesti mengantarkan para pemudik pulang ke kampung halaman mereka di Cirebon.

Sementara, ia sendiri baru bisa berkumpul bersama keluarga di kampung halamannya di Garut pada 26 Juni mendatang.

"Setelah posko Lebaran selesai saya baru bisa jemput istri. Hari H pun saya sudah mulai dinas jam 7 pagi" ujarnya ketika ditemui Kompas.com di tengah waktu dinasnya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/6/2018).

Porter atau pramuantar sedang membawa barang bawaan penumpang di Stasiun Pasar Senen, Rabu (13/6/2018).KOMPAS.com/Mutia Fauzia Porter atau pramuantar sedang membawa barang bawaan penumpang di Stasiun Pasar Senen, Rabu (13/6/2018).

Menjalankan misi Kereta Lebaran selama puluhan tahun justru membawa kebahagiaan tersendiri bagi pria itu.

Ia mengaku senang bisa mengantarkan para penumpang mudik ke kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Fendi merasa begitu berarti saat melihat banyak penumpang yang menunggu untuk diberangkatkan ke kampung halaman masing-masing.

"Lihat orang-orang mudik saya justru senang, karena saya akan mengantarkan mereka ketemu keluarga. Jadi ya enggak apa-apa lah, saya kan juga sudah bekerja kepada perusahaan. Misi perusahaan kan mengantarkan penumpang dengan selamat. Jadi suatu keberkahan bagi saya begitu kalau bisa mengantarkan mereka sampai tujuan," tuturnya.

Terpisah jarak

Stasiun Senen, Jakarta Pusat dipadati penumpang dari berbagai tujuan. Sejumlah penjagaan dari internal pihak stasiun hingga petugas kepolisian dikerahkan untuk menjaga keamanan di kawasan tersebut, Senin (11/6/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Stasiun Senen, Jakarta Pusat dipadati penumpang dari berbagai tujuan. Sejumlah penjagaan dari internal pihak stasiun hingga petugas kepolisian dikerahkan untuk menjaga keamanan di kawasan tersebut, Senin (11/6/2018).

Selain waktu kerjanya yang berbeda dengan kebanyakan pekerja, akses transportasi menuju Garut yang terbatas juga menghalanginya untuk sering-sering pulang kampung.

Ia mesti menumpang bus atau menggunakan mobil yang membutuhkan waktu cukup panjang untuk sampai ke kampung halamannya. Sedangkan, waktu liburnya terbatas.

"Jam kerja kita kan nggak seperti orang-orang, jadi seperti saya kan start dari Cirebon, kemarin Selasa (12/6/2018) jam 7 malam, sampai Jakarta kan tadi jam 1 pagi, nah istirahat 8 jam. Mulai tugas lagi jam 9 pagi. Jadi, perjalanan 8 jam kerja, 8 jam kemudian istirahat, dan kembali lagi ke Cirebon. Kurang lebih 24 jam lah, sehari saya enggak di rumah," ujarnya sembari tertawa.

Petugas tengah membantu memberikan peringatan masinis kereta agar melaju pelan saat memasuki stasiun Bandung.KOMPAS.com/AGIEPERMADI Petugas tengah membantu memberikan peringatan masinis kereta agar melaju pelan saat memasuki stasiun Bandung.

Fendi bercerita, anaknya justru merasa heran melihat dirinya libur saat Lebaran. Sebab, selama bertahun-tahun keluarganya sudah sangat terbiasa berlebaran tanpa kehadiran dirinya.

"Anak saya kan empat, udah terbiasa dari lahir sampai sekarang ditinggal orang tua, ditinggal bapaknya. Jadi malah kaget kalau saya Lebaran di rumah. Saya bilang ke mereka, ini namanya rezeki, jarang-jarang," ujarnya terkekeh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com