Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Layanan Kesehatan Indonesia, Bank Dunia Kucurkan Utang Baru

Kompas.com - 15/06/2018, 11:41 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia menyetujui pinjaman baru 150 juta dollar Amerika untuk mendukung perawatan kesehatan primer semua warga Indonesia melalui tata kelola, akuntabilitas, dan pelayanan sektor kesehatan yang lebih baik, Kamis (14/6/2018).

Antara melansir, World Bank Country Director untuk Indonesia dan Timor Leste Rodrigo A. Chaves memastikan pinjaman itu bagian dari Indonesian Supporting Primary Health Care Reform (I-SPHERE) Program yang akan mendukung pelaksanaan Program Indonesia Sehat.

"Kesehatan penting agar Indonesia dapat memenuhi berbagai tujuan di mana warganya sehat dan makmur, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi pada pertumbuhan dan perkembangan negara yang luar biasa," ujarnya.

(Baca: Utang Luar Negeri Indonesia Menyusut, Ini Sebabnya)

Beberapa tahun belakangan, kondisi sektor kesehatan di Indonesia mengalami peningkatan karena ada perbaikan angka harapan hidup.

Selain itu, angka kematian anak berusia di bawah lima tahun dari turun 46 dari 1.000 kelahiran pada 2002 menjadi 32 dari 1.000 kelahiran pada 2017.

Sayangnya, angka kematian ibu atau perempuan yang meninggal akibat proses kehamilan, persalinan, atau setelah melahirkan masih 126 per 100.000 kelahiran. Angka itu mendekati angka rata-rata negara berpenghasilan rendah.

(Baca: Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia Tinggi, Riset Ungkap Sebabnya)

Selain itu, Indonesia memiliki beban Tuberculosis (TBC) kedua tertinggi di dunia. Adapun TBC menjadi penyebab lebih dari 10 persen kematian dini di Indonesia, dengan hanya sepertiga dari kasus tersebut yang mampu terdeteksi.

Alokasi utang

Tenaga medis dari Puskesmas Binter Lumbis Ogong yang memberikan layanan kesehatan kepada warga perbatasan dengan menggunakana perahu. Terisolasinya warga Lumbis Ogong membuat mereka meminta pemerintah memfungsikan kembali bandara perintis Tao Lumbis yang sudah puluhan tahun mangkrak.KOMPAS.com/SUKOCO Tenaga medis dari Puskesmas Binter Lumbis Ogong yang memberikan layanan kesehatan kepada warga perbatasan dengan menggunakana perahu. Terisolasinya warga Lumbis Ogong membuat mereka meminta pemerintah memfungsikan kembali bandara perintis Tao Lumbis yang sudah puluhan tahun mangkrak.

Beberapa bagian dari pelaksanaan program itu adalah peningkatan kinerja, kapasitas, dan akuntabilitas pemerintah serta fasilitas kesehatan lokal dan perbaikan standar nasional dengan memperkuat akreditasi perawatan primer.

Pelayanan lokal yang lebih baik juga diharapkan dapat tercapai dengan adanya peningkatan orientasi kinerja dari pendanaan kesehatan, termasuk JKN.

"Kinerja pelayanan kesehatan primer yang lebih baik akan meningkatkan tingkat kesehatan dari negara ini, yang merupakan komponen kunci dari modal manusia yang penting untuk kesuksesan Indonesia," kata Chaves.

Ketimpangan akses kesehatan

Dua bayi penderita gizi buruk di rawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Bula Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, Sabtu (18/3/2017)Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty Dua bayi penderita gizi buruk di rawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Bula Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, Sabtu (18/3/2017)

Sementara, program yang dibiayai utang luar negeri itu fokus dilaksanakan di tiga daerah tertinggal di kawasan Indonesia timur, yakni Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.

Tiga kawasan itu sedang menghadapi tantangan ketimpangan hasil kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan primer yang berkualitas.

Akibatnya, angka kematian anak berusia di bawah lima tahun, malnutrisi kronis, dan stunting masih terjadi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com