Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Pemerintah Akan Gelar Festival Balon Udara yang Aman untuk Penerbangan

Kompas.com - 16/06/2018, 21:13 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam waktu dekat, Kementerian Perhubungan bersama AirNav akan menggelar Festival Balon Udara di sejumlah daerah.

Melalui gelaran tersebut, pemerintah berupaya memberi contoh konkret permainan balon udara yang tidak mengganggu keselamatan penerbangan di wilayah udara Indonesia .

“Kami akan mengadakan festival balon udara di beberapa daerah, seperti di Wonosobo, Ponorogo, dan Pekalongan. Ini adalah upaya untuk memberi contoh bagaimana bermain balon udara dengan aman tanpa mengorbankan keselamatan orang lain,” kata Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dalam pernyataan tertulis, Sabtu (16/6/2018).

Pemerintah kembali mengingatkan agar masyarakat semakin bijak dalam melepaskan balon udara berukuran besar secara bebas ke angkasa.

(Baca: Balon Udara Ancam Keselamatan Penerbangan)

Balon udara yang diterbangkan secara bebas berpotensi mengenai pesawat udara yang sedang terbang dan mengganggu keselamatan penerbangan.

Seharusnya, kata dia, balon udara yang tanpa awak tersebut tidak dilepaskan bebas melainkan ditambatkan.

Dengan demikian, balon udara tetap bisa dinikmati masyarakat tanpa mengganggu keselamatan penerbangan.

"Kalau dilepaskan bebas, balon udara tersebut bisa terbang ke mana-mana karena tidak ada awaknya. Jadi dia bisa saja mengenai pesawat yang sedang terbang bebas di atasnya. Sedangkan pilot tentu saja tidak akan tahu jika tiba-tiba ada balon dari bawah dan mengenai pesawatnya," ujar Agus.

Tradisi Vs Safety

Peringatan tersebut kembali disampaikan Agus mengingat semakin banyaknya balon udara berukuran besar yang dilepaskan oleh masyarakat pada libur Lebaran tahun ini.

Balon-balon tersebut terbang tinggi hingga di area jelajah pesawat.

Pada hari pertama Lebaran (15/6/2018) saja, ada 71 laporan dari pilot yang melihat balon berukuran besar di area terbang mereka, yaitu di sebagian Pulau Jawa dan Kalimantan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso melakukan ramp check di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Rabu (13/6/2018) KOMPAS.com/HARIS PRAHARA Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso melakukan ramp check di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Rabu (13/6/2018)

Ia menjelaskan, balon udara yang mengenai pesawat dapat mengakibatkan terganggunya fungsi primary flight control surfaces, ailerons, elevator, serta rudder pada pesawat sehingga mengganggu fungsi aerodinamika dan kemudi pesawat.

“Selain itu, dapat juga mengakibatkan kerusakan serius pada mesin pesawat," kata dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com