Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik, Waspadai Titik Rawan Macet Ini saat Arus Balik

Kompas.com - 19/06/2018, 10:41 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau para pemudik yang ingin kembali ke Jakarta untuk mewaspadai beberapa titik rawan macet.

Titik rawan macet tersebut utamanya yang ada di sepanjang jalur dari Jawa Tengah menuju Jakarta.

“Titik rawannya satu itu di Jembatan Kalikuto karena mesti mengantri, kedua di rest area, ketiga tentunya di Cipali kerena di Cipali suatu jalur tertentu di mana rest area-nya tidak maksimal dan itu berpotensi over kalau dari jalur nasional dan ini akan padat,” ungkap Budi Karya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/6/2018).

(Baca: Ini 10 Titik Rawan Kemacetan Arus Mudik dan Balik)

Oleh karena itu, sejumlah antisipasi guna mengatasi kemacetan di titik rawan tersebut sudah disiapkan pemerintah.

“Kalau suatu titik macet di jalur fungsional di tol itu memang kita upayakan dengan contraflow, tetapi seumpama contraflow tidak berhasil maka kita alihkan ke jalur nasional," imbuh dia.

Tak hanya itu, jika jalan tol macet lebih dari 3 kilometer, maka jalan tol tersebut akan digratiskan sesuai dengan mandat yang diberikan ke Polri.

Petugas kepolisian sedang mengatur lalu lintas di jalur contraflow Jalan Tol Jakarta-Cikampek ke arah Jakarta.Dokumentasi PT Jasa Marga (Persero) Petugas kepolisian sedang mengatur lalu lintas di jalur contraflow Jalan Tol Jakarta-Cikampek ke arah Jakarta.

Di sisi lain, Budi Karya mengapresiasi adanya manajemen rekayasa lalu lintas yang dilakukan TNI dan Polri di Jembatan Kalikuto. Menurut Budi Karya, hal tersebut membuat arus lalu lintas di sana lebih lancar.

“Secara khusus tadi saya mengelilingi Kalikuto dan tampak ada sedikit antrian menjelang Kalikuto dan setelah itu di sana dibagi 2 jalur dan kelihatan (lebih lancar) itu, saya mengapresiasi apa yang dilakukan Polri dan TNI,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com