Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Korsel Bakal Bangun Pabrik Kabel Listrik di Karawang

Kompas.com - 19/06/2018, 11:57 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com - Perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) LS Cable & System (LS C&S) berencana membangun pabrik kabel listrik di Indonesia.

Pabrik listrik tersebut diperkirakan memiliki nilai hingga 50 juta dollar Amerika Serikat (AS).

"Pembangunan pabrik tersebut dilakukan di Artha Industrial Hill di Karawang Barat dengan skema joint venture bersama PT Artha Metal Sinergi (AMS)," jelas Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Korsel Umar Hadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/6/2018).

Umar menambahkan, kesepakatan tersebut terjalin dengan ditekennya perjanjian kerja sama antara LS Cable & System dengan PT Artha Metal Sinergi di KBRI Seoul pada 18 Juni 2018.

(Baca: Korea Selatan Didorong untuk Investasi ke Sektor Elektronik)

Pabrik seluas 64.000 meter tersebut rencananya akan siap beroperasi pada akhir 2019.

Keberadan pabrik itu juga ditargetkan menghasilkan penjualan sebesar 100 juta dollar AS pada 2025.

"Dengan akan berdirinya pabrik kabel ini, diharapkan target pemerintah dalam mencapai distribusi tenaga listrik yang memadai di seluruh pelosok Nusantara semakin mudah direalisasikan," ujar Umar.

Umar pun menyambut baik keputusan LS C&S yang bakal membangun pabrik listrik di Indonesia.

(Baca: Korea Selatan Minat Investasi di Proyek LRT Jabodetabek)

Dia pun meyakinkan pihak Korsel bahwa Indonesia adalah tempat yang tepat untuk berinvestasi.

“Saya menyebut Indonesia dalam formula 3+2. Tiga hal utama yang menjadikan Indonesia tempat terbaik adalah besarnya pasar yang ada, akses, dan ketersediaan bahan mentah serta jumlah angkatan kerja yang berlimpah. Selain itu, dua elemen pendorongnya adalah Pemerintah Indonesia yang pro-bisnis serta Indonesia juga merupakan negara yang aman,” kata dia.

Pasar dengan konsumen besar

Ilustrasi kabel listrik di tiang. Sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) , ICON  bisa memanfaatkan jaringan infrastruktur tiang listrik untuk penempatan kabel serat optik, kata Direktur Utama ICON  Muhammad Buldansyah saat perayaan hari ulang tahun ke-13 ICON  pada Kamis (3/10/2013).Josephus Primus Ilustrasi kabel listrik di tiang. Sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) , ICON bisa memanfaatkan jaringan infrastruktur tiang listrik untuk penempatan kabel serat optik, kata Direktur Utama ICON Muhammad Buldansyah saat perayaan hari ulang tahun ke-13 ICON pada Kamis (3/10/2013).

Hal serupa disampaikan oleh CEO LS C&S Roe Hyun Mung. Menurutnya, Indonesia telah menjadi pasar yang menarik untuk berbisnis.

“Indonesia adalah salah satu negara dengan perkembangan tercepat di dunia yang telah menjadi pasar menarik yang mendapatkan momentumnya saat kunjungan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, ke Indonesia pada akhir November lalu,” ujar Hyun Mung.

Sementara itu, CEO AMS Felix Efendi menyampaikan bahwa kerja sama dengan LS C&S akan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Korsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com