Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah Pasca-Libur Lebaran, Ini Kata Menko Darmin

Kompas.com - 21/06/2018, 12:12 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menanggapi penguatan dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah yang terjadi pada Kamis (21/6/2018).

Menurut dia, penguatan hingga satu persen itu terjadi lantaran hari libur panjang Lebaran 2018.

"Bahwa dia (dolar) naik satu persen, itu ya memang agak lebih ditambah karena kita liburnya banyak. Orang enggak tahu ini bagaimana dan orang hantam saja di hari pertama kerja," kata Darmin di kantornya, Kamis pagi.

Meski demikian, Darmin meyakini penguatan dollar AS terhadap rupiah tersebut tidak akan berlangsung lama.

(Baca: Rupiah Berpotensi Terus Melemah Pekan Ini)

Dia optimistis rupiah akan kembali menguat terhadap dollar AS dalam beberapa hari ke depan.

"Oleh karenanya, jangan itu dianggap sudah akhir cerita. Lusa juga berubah lagi," imbuh Darmin.

Hari ini merupakan hari pertama publik masuk kerja setelah libur Lebaran hampir dua minggu. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat usai libur Lebaran tercatat melemah nyaris menyentuh level Rp 14.100.

(Baca: Rupiah Diprediksi Dibuka Melemah Setelah Libur Panjang Lebaran)

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR pada perdagangan 21 Juni 2018, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada di level Rp 14.090.

Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan pada 8 Juni 2018 atau awal libur Lebaran yang ditutup pada level Rp 13.902 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com