Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Terbang ke Eropa Dicabut, Maskapai Indonesia Bersiap

Kompas.com - 21/06/2018, 14:15 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Uni Eropa akhirnya mencabut larangan terbang untuk semua maskapai penerbangan Indonesia ke wilayah mereka. Sebelumnya, sejak tahun 2017 lalu, sejumlah maskapai penerbangan Indonesia dilarang mengangkasa ke wilayah Uni Eropa.

Pihak maskapai penerbangan dalam negeri menyambut baik keputusan tersebut. Misalnya Lion Air yang bakal memanfaatkan momentum ini sebaik mungkin. Managing Director Lion Air Group Daniel Putut mengatakan, setelah menganalisa pasar Eropa, pihaknya segera melakukan evaluasi.

Lion Air juga akan menggandeng agen-agen di Eropa.

“Evaluasi akan menentukan untung tidaknya membuka rute ke Eropa ini,” katanya, Rabu (20/6/2018).

Baca juga: Ini Rahasia Indonesia di Balik Pencabutan Larangan Terbang Uni Eropa

Lion Air Group saat ini sudah memiliki tiga pesawat berbadan lebar atau wide body. Ketiga pesawat itu terdiri dari dua unit Airbus A330 yang ditempatkan di Indonesia dan Thailand, serta satu unit Boeing 747 (jumbo jet) di Indonesia. 

Menurut Daniel, Lion Air Group perlu mempersiapkan beberapa hal untuk membuka rute ke Eropa. Yaitu mengenai perjanjian bilateral dan dukungan pemerintah.

“Target penumpang sekitar 300.000,” sebutnya.

Setali tiga uang dengan Sriwijaya Air Group yang juga masih melihat peluang pembukaan rute baru ke Uni Eropa pasca pencabutan larangan terbang. Corporate Communication Sriwijaya Air Group Agus Soedjono  menyampaikan kemungkinan rencana ekspansi Sriwijaya Air  membuka rute ke Eropa.

Namun menurut dia, pihaknya perlu melakukan berbagai persiapan. Mulai dari sumber daya manusia seperti pilot, pramugari, serta armada berbadan lebar atau wide body. Lalu juga infrastruktur pendukung, sampai potensi pasar.

“Kami harus menghitung banyak aspek untuk untuk hal ini dan banyak yang harus kami pertimbangkan,” katanya, Rabu (20/6/2018).

Baca juga: Cegah Pencurian Bagasi, Maskapai Wajib Periksa Baggage Tag

Sampai saat ini, Sriwijaya Air Group belum mulai mengkaji terkait rencana ekspansi rute Jakarta-Eropa. Namun, Agus senang Eropa menghapus larangan terbang semua maskapai penerbangan Indonesia ke wilayah itu.

Pihak Sriwijaya Air juga turut memberikan presentasi terkait keselamatan penerbangan di Komite Keselamatan Penerbangan atau Air Safety Committee pada bulan puasa kemarin.

Garuda Indonesia juga masih mengkaji rencana pembukaan rute penerbangan baru ke Bandara Charles de Gaulle Paris, Perancis. Harapannya, penambahan rute itu bisa terealisasi pada tahun depan.

"Kami berharap  tepatnya Maret 2019. Salah satu yang kami kaji untuk satu kota tambahan lagi di Eropa adalah Prancis,”  ujar Direktur Utama PT Garudah Indonesia Tbk Pahala Nugraha Mansury.

Sebelumnya, dalam keterangan yang diunggah Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Komisi Eropa telah menerbitkan Daftar Keselamatan Penerbangan Uni Eropa terbaru. Yaitu daftar maskapai penerbangan yang tidak memenuhi standar keselamatan internasional, sehingga dilarang beroperasi di wilayah udara Uni Eropa. 

Semua maskapai penerbangan Indonesia yang tersertifikasi telah bebas dari larangan itu karena ada perbaikan aspek keselamatan penerbangan.

Pada tahun 2007, semua maskapai penerbangan Indonesia masuk ke Daftar Keselamatan Penerbangan Uni Eropa. Kini maskapai  nasional seperti Garuda Indonesia, Air Asia, Citilink, Lion Air, dan Batik Air dihapus dari daftar tersebut.

Pembaruan Daftar Keselamatan Penerbangan Uni Eropa merupakan hasil pendapat para ahli keselamatan penerbangan negara anggota Uni Eropa. Mereka telah menggelar pertemuan pada tanggal 29 Mei sampai 31 Mei 2018 kemarin. (Ferrika Sari, Ika Puspitasari)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Maskapai mengkaji rute baru ke Eropa   

Kompas TV Komisi Uni Eropa secara resmi mencabut pelarangan penerbangan semua maskapai Indonesia ke Eropa per tanggal 14 juni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com