JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum (Persero), Budi Gunadi Sadikin, memastikan proses hasil perhitungan atau valuasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) akan menguntungkan Tanah Air.
Pemerintah menugaskan Inalum selaku induk holding BUMN pertambangan untuk memproses divestasi saham PTFI sebesar 51 persen.
"Urusan valuasi, Indonesia bisa mendapatkan angka yang cukup baik. Walaupun besaran angkanya saya belum bisa ngomong," kata Budi saat ditemui di acara halal bihalal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (22/6/2018).
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan bahwa valuasi divestasi 51 persen saham PTFI berkisar antara 3 miliar sampai 5 miliar dollar AS.
(Baca: Valuasi Divestasi 51 Persen Saham Freeport di Atas 3 Miliar Dollar AS)
Perhitungan itu sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo untuk penentuan keputusan selanjutnya.
Budi menjelaskan, proses divestasi yang ditugaskan kepada Inalum sudah berjalan cukup jauh, di mana pembahasannya kini telah sampai pada hak dan kewajiban pihak-pihak terkait.
Meski begitu, masih ada topik lain yang jadi fokus penyelesaian bersama, yakni masalah perpanjangan kontrak, smelter, dan stabilitas investasi.
"Jadi, sekarang enggak bisa hanya divestasi yang selesai, tapi tiga hal lain tidak selesai. Keempatnya harus selesai bersamaan dan Inalum hanya bertanggung jawab untuk urusan divestasi," ujar Budi.
(Baca: Kuasai Saham Freeport, Negosiasi Inalum dan Rio Tinto Masih Alot)
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.