Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unilever Jual Lini Bisnis Blue Band Rp 2,9 Triliun

Kompas.com - 22/06/2018, 15:36 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) resmi menjual aset bisnis spreads. Penjualan tersebut sudah mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Kamis (21/6/2018).

Pemegang saham UNVR menyetujui penjualan aset bisnis spreads yang mencakup aset tak berwujud, yaitu hak mendistribusikan produk dengan merek dagang global Frytol, Blue Band Master dan Blue Band, serta merek dagang lokal Minyak Samin dan Blue Band Gold.

President Direktur UNVR Hemant Bakshi mengemukakan, pemisahan bisnis tersebut menandai langkah lebih lanjut Grup Unilever dalam membentuk dan mempertajam portofolio bisnis demi pertumbuhan jangka panjang. 

"Saya yakin bisnis dan jiwa wirausaha masyarakat akan berkembang di bawah kepemilikan yang baru," kata Hemant, kemarin.

Baca juga: Enggan Berada di Inggris, Unilever Pindahkan Kantor Pusat ke Belanda

Selain itu, UNVR juga menjual aset berwujud seperti aset produksi, perlengkapan, persediaan dan barang dagang serta penyewaan sebagian tanah dan pabrik di Cikarang. Jadi, nilai total transaksinya mencapai Rp 2,92 triliun.

Lahan dan pabrik di wilayah Cikarang akan disewakan kepada Sigma Bidco BV, hingga 22 Juni 2022.

"UNVR tentunya selalu menyelaraskan strategi maupun kebijakan global Unilever untuk merek-merek yang dikomersialisasikan di Indonesia," kata dia.

Direktur UNVR Sancoyo Antarikso menyebutkan, dana hasil sewa lahan dan pabrik tersebut akan memberikan kontribusi sebesar 2,8 persen terhadap total pendapatan UNVR.

Sedangkan dana hasil divestasi bisnis spreads akan digunakan untuk memperbaiki rasio keuangan serta pengembangan usaha.

"Selain memperbaiki rasio keuangan, baik likuiditas dan solvabilitas, dana tersebut juga akan digunakan untuk memperkuat sektor bisnis yang sudah ada atau memasuki area-area baru yang belum kami punya," kata Sancoyo.

Namun, manajemen UNVR enggan merinci area bisnis yang akan dimasuki dan rencana akuisisinya.

"Untuk akuisisi, selama ada kesempatan akan kami lakukan, selama itu selaras dengan strategi UNVR dan harganya cocok. Jadi tidak ada target tahun ini atau tahun depan kami harus akuisisi," ungkap Sancoyo.

Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai prospek UNVR masih menarik setelah menjual bisnis spreads.

"Melepas bukan sesuatu yang buruk. Apalagi jika sudah untung karena menjadi langkah strategis manajemen," kata dia.

William merekomendasikan buy UNVR dengan target harga Rp 57.000 per saham. Harga saham UNVR kemarin di level Rp 44.200 per saham. (Willem Kurniawan)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Lini bisnis Blue Band dijual Rp 2,9 triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com