Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Ungkap Beberapa Faktor Penyebab Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Kompas.com - 22/06/2018, 21:03 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, tenggelamnya Kapal Mesin (KM) Sinar Bangun terjadi karena beberapa faktor.

Faktor pertama yang dilihat Luhut adalah ketiadaan visi pembangunan fasilitas infrastruktur dengan jumlah wisatawan Danau Toba.

"Peristiwa yang terjadi kemarin karena beberapa hal seperti pembangunan fasilitas infrastruktur yang belum disamakan dengan peningkatan jumlah wisatawan," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/6/2018).

Faktor lainnya menurut Luhut adalah kurangnya disiplin dari penyelenggara serta pengawas angkutan kapal.

Baca juga: Kapal Tenggelam di Danau Toba, Ini Kata Menhub

Terkait hal tersebut, Luhut mendukung langkah Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang akan menghukum pihak bersalah dalam kasus tersebut.

"Hukum harus ditegakkan kepada siapa saja yang melakukan kelalaian pada kecelakaan ini," tegas Luhut.

Luhut pun menyayangkan peristiwa yang menelan banyak korban tersebut. Dia menilai semestinya peristiwa tragis itu dapat dicegah jika segenap pelaksana angkutan di Danau Toba mau berbenah dan mengedepankan keamanan penumpang.

Pasalnya, kecelakaan seperti itu bukan pertama kali terjadi di Danau Toba.

"Jika aparat di lapangan dan penyelenggara angkutan mau belajar dari kecelakaan yang terjadi sebelumnya, disiplin dalam memprioritaskan keamanan penumpang dengan mengangkut jumlah penumpang tidak lebih dari kapasitas, dan memperhatikan laporan cuaca serta peringatan dari BMKG tentu kecelakaan seperti ini bisa dihindari," sesal Luhut.

Luhut menambahkan, saat ini pemerintah pun tengah melakukan pembangunan lima dermaga di Danau Toba dan pembenahan fasilitas dermaga.

Hal itu diharapkannya bisa menjadi sebuah pembangunan yang benar-benar mengikuti pertumbuhan dan perkembangan wisatawan.

"Saya akan datang ke lokasi secepatnya untuk melakukan evaluasi apa saja yang perlu dilakukan dan diperbaiki. Saya sampaikan belasungkawa dan prihatin yang mendalam kepada keluarga korban, semoga keluarga para korban diberi kekuatan dan semoga kecelakaan ini menjadi yang terakhir dan pelajaran untuk kita semua," tutup Luhut.

Kompas TV Mereka mendatangi Pelabuhan Tigaras, tempat keluarga korban menanti proses pencarian tim SAR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com