Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Bentuk Tim "Ad Hoc" untuk Antisipasi Kecelakaan Penyeberangan di Danau Toba

Kompas.com - 24/06/2018, 21:32 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membentuk Tim Ad Hoc guna mengantisipasi kecelakaan sebagaimana yang dialami KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, Senin pekan lalu.

"Kami membentuk tim Ad Hoc yang terdiri dari Kemenhub, KNKT, Dishub, Kepolisian, dan Basarnas. Tugasnya adalah untuk melakukan pendampingan dan memberikan suatu syarat-syarat baru bagi penyeberangan di Toba," terang Budi Karya kepada media di Kantor Jasa Marga, Cikarang Utama, Bekasi, Minggu (24/6/2018).

Selain untuk menelusuri KM Sinar Bangun yang tenggelam, Tim Ad Hoc tersebut juga akan melakukan tugas preventif ke depannya, agar tak ada lagi kecelakaan transportasi penyeberangan di Danau Toba.

Tindakan preventif tersebut dilakukan dengan menerapkan syarat-syarat baru untuk penyelenggara transportasi penyeberangan di Danau Toba.

"Apa syarat itu? Pertama cek apakah setiap kapal itu memenuhi unsur-unsur kelayakan yang selama ini sudah dilakukan," ucap Budi Karya.

Kedua, lanjut dia, yang patut segera dilaksanakan karena merupakan rekomendasi KNKT adalah kapal tidak dilarang menggunakan atap dek karena bisa membuat keseimbangan kapal terganggu.

"Yang ketiga adalah tiga serangkai yaitu membuat manifes, memastikan jumlah penumpang agar tidak melebihi yang diberikan izin dari Dishub , dan ketiga penumpang harus menggunakan life jacket," tandas Budi Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Menteri KP 'Buka-bukaan' soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Menteri KP "Buka-bukaan" soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com