Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Akan Bangun Jembatan Timbang di Tol Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 25/06/2018, 18:25 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan akan membangun jembatan timbang di ruas Tol Jakarta-Cikampek.

Pembangunan jembatan timbang untuk mengantisipasi kemacetan yang diakibatkan oleh kendaraan logistik yang bermuatan lebih.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya terdapat pelanggaran kelebihan dimensi dan muatan sebanyak 90 persen.

"Angkutan berat sebetulnya esensinya tidak perlu dilarang, tapi dalam catatan kami truk itu hampir 90 persen over dimension overload. Sebab itu kami akan lakukan uji coba di jalan tol, terutama di Jakarta-Bekasi," ujar Budi di Kantor Kemenhub, Senin (25/6/2018).

(Baca: Atasi Truk Overload Jasa Marga Terapkan Aturan Baru)

Budi menjelaskan, kendaraan kelebihan muatan dapat menyebabkan kemacetan karena tak dapat memacu kendaraannya secara maksimal.

"Kami berharap kecepatan truk meningkat dan kemacetan di beberapa titik membaik. Selain itu umur dari jalan-jalan itu lebih lama," kata dia.

Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setyadi menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Jasa Marga terkait pembangunan jembatan timbang tersebut.

(Baca: Pengelola Harus Berani Larang Truk Overload Masuk Tol)

Budi menginginkan, jembatan timbang tersebut dibangun di dekat pintu masuk tol.

"Ya saya harapannya begitu memasuki tol, saat di awal-awal dari mulai perpindahan dari nasional ke jalan tol, bikin jembatan timbang atau di rest area," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com