Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lippo Suntik Dana Rp 628 Miliar untuk Perusahaan Teknologi Tencent

Kompas.com - 25/06/2018, 19:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA,  KOMPAS.com - Lippo Group menyuntik dana segar senilai Rp 628 miliar atau 350 juta dollar Hongkong di Tencent, perusahaan raksasa internet dari Tiongkok.

Tencent yang merupakan pemilik aplikasi WeChat juga memiliki saham di beberapa perusahaan berbasis internet ternama, seperti Snapchat dan Spotify dan perusahaan teknologi Tesla.

Direktur Lippo Group Rudy Ramawy mengatakan, investasi di Tencent terdiri dari saham Tencent dan equity-linked notes (ELNs).

"Investasi ini menegaskan komitmen Lippo dalam transformasi digital dan investasi di revolusi industri keempat," ujar Rudy melalui pernyataan tertulis, Senin (25/6/2018).

(Baca: Cambridge Analityca dan Isu Perang Dagang Bikin Saham Tencent Anjlok)

Rudy mengatakan, investasi dilakukan oleh anak perusahaan investasi Lippo di Hong Kong.

Akhir tahun lalu, Tencent menjadi perusahaan Tiongkok pertama yang melewati kapitalisasi pasar 500 miliar dollar AS. Perusahaan itu sempat melewati Facebook sebagai perusahaan terbesar kelima di dunia.

Lippo melihat potensi pada Tencent untuk mengembangkan bisnis revolusi digital. Sebab, ada tiga pilar dalam bisnis Tencent, yakni aplikasi pesan WeChat, waralaba mobile gaming terbesar di dunia, dan ekosistem yang dibangun di atas satu miliar penggunanya.

"Tencent mampu menawarkan layanan yang biasanya diberikan perusahaan-perusahaan Silicon Valley yang tidak beroperasi di Tiongkok," kata Rudy.

(Baca: Nilai Tencent Capai 7.200 Triliun, Lebih Besar dari Facebook)

Selain itu, Tencent juga memiliki layanan seperti Netflix bernama Tencent Video yang merupakan layanan streaming terbesar di Tiongkok.

Layanan tersebut memiliki konten ekslusif seperti pertandingan NFL dan seri HBO Game of Thrones.

Tahun lalu, Tencent Video menggandakan basis pelanggannya menjadi lebih dari 40 juta pelanggan.

Transformasi digital Lippo

Direktur OVO Johnny Widodo bersama Corporate Public Relation Lippo Malls Indonesia Plaza, Nidia N Ichsan menunjukkan aplikasi OVO yang mereka punya, Kamis (26/10/2017)KOMPAS.com / Mei Leandha Direktur OVO Johnny Widodo bersama Corporate Public Relation Lippo Malls Indonesia Plaza, Nidia N Ichsan menunjukkan aplikasi OVO yang mereka punya, Kamis (26/10/2017)

Investasi ini, imbuh Rudy, sejalan dengan apa yang dilakukan Lippo yang tengah mendorong transformasi digital.

Selain itu, Lippo telah membentuk kelompok investasi digital untuk meletakkan fondasi yang kuat untuk revolusi industri keempat.

"Ini termasuk Venturra Capital yang telah berinvestasi dalam 24 perusahaan start-up dalam dua tahun terakhir, mataharimall.com, dan OVO, platform pembayaran dan pemasaran terkemuka di Indonesia," kata Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com