Baca selengkapnya: 31 Desember 2018, Batas Akhir Penukaran Uang Lama
3. LRT Palembang dan Tudingan "Mark-Up" Prabowo Subianto
Pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebutkan bahwa nilai pembangunan light rail transit ( LRT) Palembang menimbulkan polemik.
Dalam sebuah pidatonya di Palembang Kamis lalu, Prabowo merasa sangsi dengan nilai investasi LRT Palembang yang mencapai Rp 12,5 triliun dengan panjang 24 kilometer.
Menurut Prabowo, riset indeks pembangunan LRT di dunia menyebutkan biaya pembangunan LRT 8 juta dollar AS per kilometer. Namun di Indonesia, melebihi jumlah itu. Dia pun menyimpulkan bahwa dana yang dihabiskan untuk membangun LRT Palembang setiap kilometernya mencapai 40 juta dollar AS.
“Jadi pikirkan saja berapa mark up yang dilakukan pemerintah untuk 1 kilometernya. Jika 8 juta dollar AS itu saja bisa mendapatkan untung, apalagi 40 juta dollar AS? Karena saya mengerti hal ini banyak yang membenci saya,” kata Prabowo.
Baca selengkapnya: Baca juga: LRT Palembang dan Tudingan Mark-Up Prabowo Subianto
4. Menhub Sebut KM Sinar Bangun Angkut Motor Melebihi Kapasitas
Menteri Perhubungan ( Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa Kapal Mesin (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin pekan lalu, mengangkut motor melebihi kapasitas Setidaknya ada 70 motor di dalam kapal tersebut.
Adapun informasi itu didapatkan Budi Karya dari wawancaranya dengan nahkoda yang selamat.
"Tadi saya dapat berita yang menyatakan jumlah motor di dalam kapal itu ada 70, menurut nahkoda dalam wawancara. Menurut saya, angka itu relatif lebih akurat karena nahkoda terima duit. Itu logika saya," kata Budi Karya di Cikarang, Minggu (24/6/2018).
Menurut Budi, informasi yang dia peroleh dari nahkoda tersebut dapat dipercaya sebab dia memperoleh bayaran saat berada di atas kapal.
Baca selengkapnya: Menhub Sebut KM Sinar Bangun Angkut Motor Melebihi Kapasitas
5. Neraca Perdagangan Defisit 1,52 Dolar AS, Sri Mulyani Lapor Jokowi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan berfokus pada sektor riil dan kebijakan untuk menekan defisit neraca perdagangan Indonesia yang mencapai 1,52 miliar dollar Amerika Serikat.
"Kami tentu akan terus melihat, dari sisi sektor riil, policy akan difokuskan untuk membantu supaya neraca pembayaran, terutama defisit transaksi berjalan bisa dikurangi," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (25/6/2018).
Sri Mulyani mengaku sudah melapor ke Presiden Joko Widodo mengenai defisit neraca perdagangan yang baru saja dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik. Ia menyarankan adanya dukungan melalui kebijakan terhadap ekspor, pariwisata, serta industri yang bisa melakukan substitusi impor.
Baca selengkapnya: Neraca Perdagangan Defisit 1,52 Miliar Dolar AS, Sri Mulyani Lapor Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.