Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Sri Mulyani soal Rupiah hingga Waktu Penukaran Uang Lama

Kompas.com - 26/06/2018, 07:29 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus tertekan, hingga melewati level 14.100.

Hal itu pun mendapat respons dari Menteri Keuangan Sri Mulyani. Mtenurut dia, pelemahan rupiah tersebut tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi saja.

Komentar Sri Mulyani tersebut mendapatkan perhatian dari pembaca Kompas.com, sehingga menjadi salah satu berita populer kemarin.

Selain lain tanggapan Sri Mulyani, pembaca juga menyoroti mengenai batas waktu penukaran uang lama di Bank Indonesia.

Berikut 5 berita populer Ekonomi Senin (25/6/2018) yang dapat Anda simak kembali

1. Rupiah Tembus Rp 14.100, Ini Kata Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara soal kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jidor) seperti dilansir Bank Indonesia hari ini, rupiah berada di level Rp 14.105 per dollar AS, turun 3 poin dibandingkan akhir pekan lalu pada Rp 14.102.

Sri Mulyani mengatakan, pelemahan rupiah yang kembali terjadi tidak bisa dilihat dari satu sisi saja.

"Ya kan kalau kita lihat dari sisi keseluruhan pergerakan nilai tukar, kita harus lihat benchmark pertama dengan negara lain maupun terhadap dollar AS sendiri," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/6/2018).

Baca selengkapnya: Rupiah Tembus Rp 14.100, Ini Kata Sri Mulyani

2. 31 Desember 2018, Batas Akhir Penukaran Uang Lama

Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/33/PBI/2008 telah mencabut dan menarik beberapa pecahan uang kertas Rupiah emisi lama. Masyarakat bisa menukar uang lama tersebut dengan uang baru.

Sebagaimana dikutip dari laman situs resmi BI, batas akhir penukaran uang lama hingga 31 Desember 2018.

Adapun uang yang ditarik dari peredaran yakni pecahan Rp 10.000 Tahun Emisi 1998 bergambar Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien, pecahan Rp 20.000 Tahun Emisi 1998 bergambar Pahlawan Nasional Ki Hajar Dewantara, pecahan Rp 50.000 Tahun Emisi 1999 bergambar Pahlawan Nasional WR Soepratman, serta pecahan Rp 100.000 Tahun Emisi 1999 bergambar Pahlawan Proklamator Soekarno dan Mohammad Hatta.

Baca selengkapnya: 31 Desember 2018, Batas Akhir Penukaran Uang Lama

3. LRT Palembang dan Tudingan "Mark-Up" Prabowo Subianto

Pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebutkan bahwa nilai pembangunan light rail transit ( LRT) Palembang menimbulkan polemik.

Dalam sebuah pidatonya di Palembang Kamis lalu, Prabowo merasa sangsi dengan nilai investasi LRT Palembang yang mencapai Rp 12,5 triliun dengan panjang 24 kilometer.

Menurut Prabowo, riset indeks pembangunan LRT di dunia menyebutkan biaya pembangunan LRT 8 juta dollar AS per kilometer. Namun di Indonesia, melebihi jumlah itu. Dia pun menyimpulkan bahwa dana yang dihabiskan untuk membangun LRT Palembang setiap kilometernya mencapai 40 juta dollar AS.

“Jadi pikirkan saja berapa mark up yang dilakukan pemerintah untuk 1 kilometernya. Jika 8 juta dollar AS itu saja bisa mendapatkan untung, apalagi 40 juta dollar AS? Karena saya mengerti hal ini banyak yang membenci saya,” kata Prabowo.

Baca selengkapnya: Baca juga: LRT Palembang dan Tudingan Mark-Up Prabowo Subianto

4. Menhub Sebut KM Sinar Bangun Angkut Motor Melebihi Kapasitas

Menteri Perhubungan ( Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa Kapal Mesin (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin pekan lalu, mengangkut motor melebihi kapasitas Setidaknya ada 70 motor di dalam kapal tersebut.

Adapun informasi itu didapatkan Budi Karya dari wawancaranya dengan nahkoda yang selamat.

"Tadi saya dapat berita yang menyatakan jumlah motor di dalam kapal itu ada 70, menurut nahkoda dalam wawancara. Menurut saya, angka itu relatif lebih akurat karena nahkoda terima duit. Itu logika saya," kata Budi Karya di Cikarang, Minggu (24/6/2018).

Menurut Budi, informasi yang dia peroleh dari nahkoda tersebut dapat dipercaya sebab dia memperoleh bayaran saat berada di atas kapal.

Baca selengkapnya:  Menhub Sebut KM Sinar Bangun Angkut Motor Melebihi Kapasitas

5. Neraca Perdagangan Defisit 1,52 Dolar AS, Sri Mulyani Lapor Jokowi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan berfokus pada sektor riil dan kebijakan untuk menekan defisit neraca perdagangan Indonesia yang mencapai 1,52 miliar dollar Amerika Serikat.

"Kami tentu akan terus melihat, dari sisi sektor riil, policy akan difokuskan untuk membantu supaya neraca pembayaran, terutama defisit transaksi berjalan bisa dikurangi," kata Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (25/6/2018).

Sri Mulyani mengaku sudah melapor ke Presiden Joko Widodo mengenai defisit neraca perdagangan yang baru saja dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik. Ia menyarankan adanya dukungan melalui kebijakan terhadap ekspor, pariwisata, serta industri yang bisa melakukan substitusi impor.

Baca selengkapnya: Neraca Perdagangan Defisit 1,52 Miliar Dolar AS, Sri Mulyani Lapor Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com