Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Kementan Gandeng LIPI dan Batan Kembangkan Teknologi Pertanian

Kompas.com - 26/06/2018, 19:50 WIB
Aningtias Jatmika,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Badan Tenaga Nulir Nasional (Batan) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk menciptakan teknologi pertanian canggih.

Kerja sama Kementan dengan LIPI tersebut memerlukan pengujian lapangan terkait sektor pertanian, seperti riset bibit unggul berbasis rekayasa genetika, serta penggunaan teknologi pascapanen dan teknologi proses.

“Apa yang kami lakukan di level riset berhenti di titik tertentu. Setelahnya kita harus bekerja sama dengan Kementan untuk mengimplementasikanya apakah dengan uji multilokasi, uji tanam, atau lainnya,” kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko melalui pernyataan tertulis, Selasa (26/6/2018).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, kerja sama Kementan dengan LIPI sangat penting untuk menciptakan teknologi baru.

 

(Baca: Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Pemerintah Dorong Digitalisasi)

Utamanya, ia melanjutkan, teknologi bibit unggul seluruh komoditas pangan, mulai dari padi, pangan, hortikultura, hingga perkebunan.

Salah satu komoditas yang juga menjadi fokus untuk ditingkatkan produksinya adalah kopi.

“Saat ini produktivitasnya rendah, yakni sekitar 700 kilogram per hektar per tahun ini. Oleh sebab itu, masih bisa kita tingkatkan potensinya menjadi 3,5 ton,” katanya.

Sementara itu, saat ini rata-rata nasional produktivitas padi hanya mencapai 5,2 ton per hektar. Produksi itu akan dikembangkan hingga 5 ton lagi.

(Baca: Kementan Siapkan 2 Juta Batang Kopi Varietas Super untuk Petani)

Kepala LIPI mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) dalam pemerintahan Jokowi-JK.

Kementan dinilai berhasil meningkatkan produksi pangan hingga swasembada. Bahkan, lima komoditas pangan strategis, seperti beras, jagung, bawang merah, cabai, dan ayam sudah diekspor di berbagai negara.

“Dari 400 komoditas yang ditangani Kementan, lima komoditas pangan utama bisa swasembada, bahkan ekspor. Itu lompatan yang luar biasa karena sekian lama kita lebih banyak impornya dari pada ekspor,” kata Laksana.

Kelapa sawit

Usai pertemuan dengan Ketua LIPI, Mentan Amran menerima kunjungan Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (GAPKI).

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com