Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemahan Rupiah Diprediksi Bisa Berlanjut

Kompas.com - 28/06/2018, 17:37 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pelemahan rupiah diperkirakan masih terus berlanjut hingga semester 2 tahun 2018. Nilai tukar rupiah pada hari ini sudah tembus pada level Rp 14.271 menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), sekaligus merupakan pelemahan yang paling dalam sejak awal tahun ini.

"Nilai tukar rupiah bisa tembus Rp 14.300. Pelemahan rupiah masih potensi berlanjut hingga semester 2 sebagai dampak dari tekanan global," kata ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (28/6/2018) sore.

Menurut Bhima, tekanan global yang mendorong pelemahan rupiah adalah ketegangan perang dagang yang berlanjut serta ekspetasi kenaikan Fed Fund Rate sampai 4 kali dalam tahun ini. Faktor lain yang tak kalah penting adalah kenaikan harga minyak sebagai dampak pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyerukan boikot impor minyak dari Iran.

"US dollar index langsung loncat ke 95. Artinya, dollar AS menguat terhadap mata uang dominan lainnya," tutur Bhima.

Baca juga: Rupiah Terus Tertekan, Hasil RDG Besok Menjadi Kunci

Dari dalam negeri, pelaku pasar disebut menilai sejumlah indikator ekonomi ada di bawah ekspetasi. Di antaranya dari defisit neraca perdagangan bulan Mei sebesar 1,52 miliar dollar AS, defisit transaksi berjalan yang makin melebar, serta koreksi berbagai lembaga internasional terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang ditargetkan pemerintah sebesar 5,4 persen.

"Itu yang membuat pelaku pasar melakukan aksi jual bersih di bursa saham dan pasar surat utang. Jadi, efek sinyal kenaikan bunga acuan sangat kecil dampaknya," ujar Bhima.

Terhadap kebijakan moneter, Bank Indonesia akan membahasnya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dijadwalkan pada 28 dan 29 Juni 2018. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebelumnya mengungkapkan BI membuka kemungkinan menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Repo Rate untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com