Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenkeu: Riset Akuntansi Keuangan Negara Masih Rendah

Kompas.com - 28/06/2018, 19:40 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo menyayangkan masih minimnya riset mengenai akuntansi keuangan negara di Indonesia.

Padahal, riset terkait hal tersebut sangat penting pada era seperti sekarang ini.

"Akuntansi semakin penting bagi sektor privat dan publik. Namun, riset untuk sektor akuntansi publik justru masih rendah, apalagi literasinya," ungkap Mardiasmo saat menghadiri peresmian Perpustakaan Riset BPK di Gedung BPK, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

Untuk itu, Mardiasmo yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) tersebut meminta agar semua pihak terkait menambah riset akuntansi publik dan menambah dana serta remunerasi dari riset itu.

Baca juga: Tan Le, dari Pengungsi Vietnam Jadi CEO Perusahaan Riset Otak Australia

Peningkatan riset serta literasi publik terhadap sektor akuntansi publik dipandang Mardiasmo penting mengingat perkembangannya di dunia internasional terus meningkat.

Oleh karenanya, Mardiasmo berharap agar Perpustakaan Riset Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara yang dibuat BPK bisa memperbanyak jumlah riset akuntansi publik dan meningkatkan literasi sektor itu.

"Yang ahli akuntansi di bidang keuangan negara itu sedikit. Jadi perpustakaan riset ini bisa menjadi pintu masuk mahasiswa agar tertarik pada sektor keuangan negara," imbuh Mardiasmo.

Selain itu, keberadaan perpustakaan ini diyakini bisa membuat pengetahuan publik semakin berkembang sehingga publik semakin cerdas dan dapat turut aktif mengawasi pengelolaan keuangan Negara secara baik dan benar.

Adapun Perpustakaan Riset yang dibangun BPK ini mendukung riset tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara, dengan menyediakan data, informasi, dan pengetahuan mengenai keuangan sector publik yang terdiri atas 21.852 eksemplar buku dengan 17.410 judul buku, serta e-books, dan e-journal.

Perpustakaan BPK juga bekerja sama dengan Pusat Informasi dan Komunikasi BPK untuk membuka akses publik terhadap laporan hasil pemeriksaan BPK sebagai bahan riset.

Caption: Tambah riset dan tingkatkan literasi sektor keuangan negara, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meresmikan Perpustakaan Riset Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara, Kamis (28/6/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com