Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Beri Utang 300 Juta Dollar AS untuk Reformasi Logistik

Kompas.com - 29/06/2018, 19:07 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia menyetujui pinjaman sebesar 300 juta dollar Amerika Serikat (AS) yang akan diberikan ke Pemerintah Indonesia.

Pinjaman itu merupakan bagian dari program Second Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan (DPL) yang diberikan untuk mendukung pemerintah dalam melakukan reformasi pengurangan biaya sekaligus meningkatkan kehandalan logistik maritim.

Logistik maritim yang efisien penting bagi pertumbuhan yang lebih tinggi di sektor manufaktur, pertanian dan jasa,” kata Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia dan Timor-Leste Rodrigo A Chaves dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/6/2018).

Rodrigo menambahkan, logistik yang lebih baik akan meningkatkan daya saing Indonesia.

(Baca: Jokowi Minta Kapolri Tangkap Oknum Penghambat Dwell Time)

Selain itu juga akan membantu mengurangi tingkat kemiskinan dengan menurunkan harga barang dan jasa di daerah pelosok, terutama di kawasan timur Indonesia.

Di sisi lain, Rodrigo masih melihat adanya beberapa hambatan dalam peningkatan daya saing Indonesia.

Hambatan tersebut di antaranya adalah operasi pelabuhan yang tidak efisien, pasar layanan logistik yang tidak kompetitif, dan prosedur perdagangan yang panjang,

"Pelabuhan sering menjadi titik penghambat dalam rantai logistik Indonesia akibat dari infrastruktur yang terbatas, regulasi, dan produktivitas yang rendah," ujar Rodrigo.

(Baca: Pebisnis Dukung Modernisasi Pelabuhan Tanjung Priok untuk Tekan Dwell Time)

Hambatan-hambatan tersebut kemudian diidentifikasi Rodrigo berkontribusi pada lebih tingginya biaya logistik Indonesia ketimbang negara lainnya seperti Thailand dan Vietnam.

Bukan hanya itu, kinerja logistik Indonesia juga terpantau lebih rendah bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAan seperti yang tercatat dalam World Bank’s Logistics Performance Index.

“Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar, dengan sekitar 17.000 pulau, saat ini memiliki rantai logistik yang panjang dan terfragmentasi. Proyek DPL ini akan membantu mengatasi beberapa hambatan utama di berbagai titik rantai persediaan,” sambung World Bank Senior Economist Massimiliano Calì.

Reformasi Pengelolaan Logistik

Adapun pinjaman dalam DPL yang diberikan Bank Dunia fokus untuk memperkuat tata kelola dan operasional pelabuhan.

Kemudian juga untuk menumbuhkan lingkungan usaha yang kompetetif bagi penyedia layanan logistik dan membuat proses perdagangan menjadi lebih efisien dan transparan.

Reformasi yang telah didukung oleh Logistics DPL pertama telah membawa manfaat bagi Indonesia, termasuk mempercepat beberapa proyek pelabuhan baru dengan partisipasi sektor swasta yang lebih besar, meningkatkan masuknya operator dalam pasar logistik dan mengurangi waktu dan biaya proses perdagangan.

Dukungan Bank Dunia untuk mendukung sektor logistik Indonesia merupakan komponen penting dari Kerangka Kerja Kemitraan Negara dari Grup Bank Dunia bagi Indonesia.

(Baca: Menhub: Dwelling Time Tak Berbanding Lurus dengan Total Biaya Logistik)

Kerangka kerja tersebut memberi fokus pada prioritas pemerintah yang bisa membawa dampak perubahan besar.

DPL ini juga membantu adanya pinjaman tambahan dari pemerintah Jerman melalui German Bank for Development (KfW) dan pemerintah Prancis melalui Agence Française de Développement (AFD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com