Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Terus Melemah, Ketua DPR Beri Saran untuk Kementerian-Lembaga

Kompas.com - 29/06/2018, 22:38 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendesak sejumlah lembaga negara dan kementerian untuk bertindak mengatasi terus merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan Jumat (29/6/2018) siang berada pada level Rp 14.360.

Menurut Bambang, bisa dipahami merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS itu dipengaruhi beberapa hal termasuk faktor eksternal.

Misalnya, perang dagang AS dan China yang semakin meningkat, hambatan perdagangan di India dan Uni Eropa, serta kenaikan harga minyak mentah dunia.

Kendati demikian, harus ada sejumlah hal yang harus dilakukan oleh sejumlah lembaga negara menyangkut masalah itu. Pertama, adalah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI) sebagai pemegang otoritas fiskal serta moneter.

"Kemenkeu dan BI harus berkomitmen dalam menyiapkan solusi dan langkah-langkah mitigasi agar pergerakan kurs dapat kembali normal serta lebih cermat mengawasi berbagai aspek yang mempengaruhi," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/6/2018).

Baca juga: Ekonom: Jaga Stabilitas Rupiah, BI Perlu Naikkan Suku Bunga 50 Basis Poin

Kedua lembaga itu, lanjut Bambang, juga wajib mengingatkan diri sendiri, bahwa stabilitas nilai tukar menjadi suatu hal yang penting.

Dia berharap Komisi XI DPR yang membidangi masalah keuangan, segera mengontak mitra kerjanya itu untuk segera bergerak.

Selain itu, politisi Partai Golkar ini juga mendorong Kementerian Perdagangan untuk memberikan insentif ekspor. Menurut dia, hal itu perlu dilakukan guna mendapatkan surplus perdagangan dan mengurangi neraca keseimbangan primer negatif.

Di sisi lain, Bambang berharap juga ada langkah dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Ia meminta BKPM lebih proaktif dan progresif dalam melakukan hubungan kerja sama bilateral dan multilateral dengan negara-negara maju. Utamanya, agar para pengusaha mereka datang menanamkan modalnya di Indonesia.

Hal ini guna meningkatkan investasi ke dalam negeri. Arus modal masuk akan membantu memperbaiki nilai tukar rupiah.

"Saya mengharapkan agar komisi di DPR terkait, seperti Komisi VI agar mengingatkan lembaga terkait mengenai masalah ini," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com