Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanada Berlakukan Tarif untuk Produk AS Senilai 12,5 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 02/07/2018, 09:23 WIB
Mutia Fauzia,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Kanada melawan tindakan Amerika Serikat (AS) yang telah memberlakukan tarif senilai 25 persen untuk produk baja dan alumuniun yang mereka impor ke AS.

Pada Minggu, (1/7/2018), pemerintah Kanada mengumumkan akan memberkalukan tarif untuk produk ekspor AS senilai 12,5 miliar dollar AS.

Pajak sebesar 10 persen telah diperlakukan untuk 80 jenis produk AS seperti toffee, sirup maple, biji kopi, dan selai strawberi.

Dikutip melalui CNNMoney, tindakan yang dilakukan Kanada dinilai proporsional dengan pemberian bea cukai yang sesuai dengan jumlah baja dan alumunium yang diekspor Kanada ke AS.

(Baca: Ancaman Baru Trump untuk Produk China Senilai 200 Miliar Dollar AS)

Pemberlakukan bea cukai untuk baja oleh AS yang mulai efektif diberlakukan pada 1 Juni 2018 lalu dianggap cukup memberatkan Kanada.

Sebab, Kanada merupakan eksportir baja dengan jumlah terbesar senilai 5,53 miliar dollar AS.

Sementara negara berikutnya adalah Korea Selatan sebesar 3,11 miliar dollar AS, Meksiko dengan jumlah ekspor baja ke AS sebesar 2,97 miliar dollar AS, Brazil sebesar 2,57 miliar dollar AS, dan China senilai 1,96 miliar dollar AS.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeu mengatakan, tindakan yang dilakukan oleh Kanada adalah hal yang wajar untuk dilakukan.

(Baca: AS Berlakukan Tarif, China Ancam Batalkan Perjanjian Dagang)

"Saya telah mengatakan dengan jelas kepada presiden (Donald Trump), kami tidak senang untuk melakukan hal ini (membalas penerapan tarif bea impor), tetapi kami benar-benar harus melakukannya," ujarnya pada bulan Juni lalu.

Sebelumnya, tarif bea impor juga diberlakukan kepada Meksiko. China, Turki, India, dan Uni Eropa.

Pemberlakukan tarif dengan alasan menjaga keamanan nasional ini telah menyulut kemarahan negara-negara sekutu AS.

Sejumlah negara lain telah melakukan tindakan tarif impor balasan serta mengajukan tuntutan hukum ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).

(Baca: IMF: Mendung yang Menggelayuti Ekonomi Dunia Semakin Gelap)

Misalnya Uni Eropa yang minggu lalu telah secara efektif memberlakkan tarif impor sebesar 25 persen untuk produk AS termasuk sepeda motor, jus jeruk, bourbon, selai kacang, rokok, dan denim.

Begitu pula dengan Meksiko yang telah memberlakukan bea impor untuk beberapa produk AS.

Di sisi lain, Kanada dan Meksiko juga telah melakukan tindakan balasan lain untuk merespon kebijakan bea impor AS dengan meminta untuk negosiasi kembali aturan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement/NAFTA) kepada AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com