Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perluasan Ganjil-Genap, Layanan Transjakarta Harus Optimal

Kompas.com - 02/07/2018, 09:51 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan agar perluasan kebijakan ganjil genap dalam rangka mendukung pelaksanaan Asean Games tidak menghambat mobilitas warga.

Salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan layanan bus transjakarta, berdasarkan asumsi penerapan perluasan kebijakan tersebut akan mendorong lebih banyak orang beralih ke angkutan umum.

"Pemerintah harus menjaga keandalan waktu tempuh transjakarta, baik dari sisi headway maupun ketepatan kedatangan dan keberangkatan," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (2/7/2018).

Selain itu, Tulus juga menilai perlunya tambahan unit feeder atau angkutan pengumpan menuju halte transjakarta.

(Baca: Uji Coba Perluasan Ganjil Genap Dimulai Hari Ini)

Feeder tambahan ini disebut Tulus sangat penting agar warga tidak kesulitan jika terkendala melaju di area yang diterapkan kebijakan ganjil genap.

"Hal ini sangat mendesak guna menunjang aktivitas warga. Jangan sampai pelaksanaan ganjil genap justru melemahkan aktivitas warga dan pergerakan ekonomi riil di Jabodetabek terganggu," tutur Tulus.

Kemudian, YLKI juga mengingatkan akan perlunya tambahan area parkir yang lebih luas untuk memfasilitasi pengguna kendaraan pribadi yang hendak melanjutkan perjalanannya dengan angkutan umum.

Pengadaan area parkir tersebut dapat dilakukan bekerja sama dengan pihak swasta, khususnya dalam hal penerapan tarif.

"Tidak fair jika penerapan ganjil genap tapi minim area parkir. Tidak fair juga kalau tarif parkirnya diterapkan sama dengan tarif komersial," ujar Tulus.

Uji coba

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan bersama Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mulai uji coba perluasan ganjil genap hari ini sampai 31 Juli. Perluasan dilakukan dengan menyasar jalan arteri.

Awalnya, kebijakan ganjil genap hanya berlaku di Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Gatot Subroto.

Namun melalui uji coba ini, areanya diperluas hingga Jalan Benyamin Sueb, Jalan Ahmad Yani, Jalan DI Panjaitan, Jalan S Parman, Jalan Rasuna Said, dan Jalan Metro Pondok Indah.

Ganjil-genap akan diberlakukan setiap hari, termasuk Sabtu dan Minggu, pukul 06.00 hingga 21.00 WIB. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com