Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Naveen Menon
President ASEAN Cisco

Sebagai President ASEAN Cisco, Naveen bertanggung jawab mengawal dan mempercepat pelaksanaan bisnis dan strategi di Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand, Vietnam, Filipina, Indonesia, dan wilayah Indocina.

Konvergensi TI/TO, Transformasi Digital dalam Industri Manufaktur

Kompas.com - 02/07/2018, 11:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Seiring dengan fasilitas-fasilitas dan proses-proses pabrik yang mengalami proses digitalisasi, kedua fungsi ini perlu bekerjasama agar bisa sepenuhnya memanfaatkan potensi dari digitalisasi yang terjadi.

Kerja sama yang erat antara TI dan TO ini memberikan manfaat yang besar dalam empat dimensi strategi operasi, yaitu biaya, kualitas, kecepatan, dan keandalan. Keamanan siber akan menjadi faktor kunci untuk menangkap manfaat-manfaat ini.

Kualitas dan kecepatan

Salah satu aspek kunci dari transformasi digital adalah Internet of Things untuk industri (Industrial Internet of Things), yang menghubungkan satu sama lain antara peralatan, mesin, serta sensor di seluruh area pabrik. Hal ini memungkinkan produsen untuk mengumpulkan lebih banyak data daripada sebelumnya.

Akan tetapi, seperti yang kita ketahui, nilai data hanya bernilai dengan adanya hasil interpretasi terhadap data tersebut dan keputusan-keputusan berdasarkan interprestasi. Di sinilah kolaborasi TI/TO ini bisa membuat perbedaan yang sangat besar.

Baca juga: Dua Faktor Ini Bisa Jadikan Indonesia Pemain Kunci Industri 4.0 di Asia

Suatu contoh yang baik adalah dalam pemrosesan material atau operasi rantai pasokan. Departemen TI dapat mengaktifkan data sensor di sepanjang rantai nilai produksi untuk dibagikan, sehingga memastikan pengiriman barang dan jasa dengan lancar dan otomatis.

Kita sudah lihat penggunaan sensor, robotika, dan big data analytics di pusat-pusat distribusi. Memperluas teknologi-teknologi ini ke dalam pabrik-pabrik manufaktur—oleh tim TO—dapat memastikan bahan-bahan mentah dan barang-barang yang diproses dioptimalkan secara dinamis. Cakupan nirkabel dengan latensi rendah akan menjadi modal penting untuk kesuksesan proses ini.

Keandalan dan biaya

Salah satu area utama yang bisa diperbaiki oleh konvergensi TI/TO adalah mengurangi downtime yang tidak direncanakan di pabrik.

Meskipun semua tindakan pemeliharaan preventif sudah dilakukan, pabrik masih bisa mengalami kerusakan. Ini terjadi karena jadwal pemeliharaan preventif tradisional ditentukan atas dasar praktik terbaik, bukan data aktual.

Baca juga: Menuju Revolusi Industri 4.0, Jokowi Diminta Bentuk Badan Riset Nasional

Kombinasi digitalisasi dan analisis data dapat membantu pabrik bergerak menuju pemeliharaan prediktif, di mana perusahaan manufaktur dapat mengumpulkan data real-time dari semua mesin, menganalisanya untuk melihat setiap kemungkinan kegagalan peralatan, dan menjadwalkan perbaikan yang sesuai.

Cara TI dan TO bekerja sama dalam hal ini adalah sederhana. Tim operasi melakukan tugasnya dengan mengumpulkan data kunci dari mesin dan sensor, sementara pengaturan TI menyediakan analitik data dan alat-alat lain untuk memprediksi kapan kemungkinan suatu perangkat tertentu rusak, dan memungkinkan tim operasi untuk menangani dengan tepat, sehingga dapat meningkatkan keandalan operasi dan mengurangi biaya.

Keamanan

Area pabrik yang telah didigitalisasi membuat banyak mesin, sensor, dan peralatan saling terhubung satu sama lain, dan terhubung ke internet. Meskipun keterhubungan ini memberikan banyak keuntungan, tetapi juga menimbulkan tantangan baru dari segi keamanan siber.

Meningkatnya jumlah perangkat yang terhubung berarti para calon peretas memiliki lebih banyak pilihan dari mana mereka dapat menyerang suatu  jaringan. Kenyataan bahwa beberapa perangkat pada jaringan mungkin tidak seaman perangkat lainnya semakin meningkatkan risiko keamanan siber.

Baca juga: Jokowi Minta Industri Keuangan Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Akibatnya, bisnis perlu mencari solusi teknologi yang tidak hanya menghubungkan jaringan secara efisien dan memungkinkan aliran data yang aman, tetapi juga bisa terus memantau serta memberikan perlindungan atas serangan siber. Hal ini membutuhkan kerja sama erat antara TI dan TO.

Tim TI biasanya memiliki pemahaman yang mendalam tentang keamanan siber, serta berpengalaman dalam mengelola implementasi dan memastikan kepatuhan. Mereka lebih tahu waktu yang tepat untuk mengupdate sistem-sistem untuk memastikan bahwa sistem-sistem tersebut telah diperlengkapi untuk menghadapi potensi ancaman.

Namun, tim TI perlu bekerja sama dengan tim operasi untuk memastikan berbagai update dijadwalkan dengan tepat agar tidak mempengaruhi produksi, dan segala risiko terkait downtime yang tak terjadwal bisa ditangani dengan baik.

Konvergensi departemen TI dan TO menjadi fondasi transformasi digital untuk bisnis yang akan dibangun. Kekuatan dari fondasi inilah yang akan menentukan keberhasilan nyata dan keberlangsungan transformasi digital, dengan keamanan sebagai prioritas, untuk mempersiapkan bisnis dalam menghadapi risiko perubahan yang mungkin terjadi di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com