Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Jelang Lebaran 2018 Terendah Selama 8 Periode Terakhir

Kompas.com - 02/07/2018, 12:51 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA,  KOMPAS.com - Inflasi Juni 2018 menunjukkan angka 0,59 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan Juni 2017 yang besarnya 0,69 persen.

Pada dua periode tersebut bertepatan dengan bulan puasa dan hari raya Idul Fitri sehingga dianggap wajar jika sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga.

Namun, ternyata inflasi jelang Lebaran tahun ini lebih rendah dibandingkan tujuh Lebaran sebelumnya.

"Sejak 2011, inflasi sekarang ini yang terendah. Saya bicarakan yang Lebaran ya," kata Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/7/2018).

(Baca: Harga Komoditas Stabil, Inflasi Juni Diprediksi 0,2 Hingga 0,25 Persen)

Berdasarkan data BPS, Lebaran 2017 yang terjadi pada bulan Juni 2017 menunjukkan angka inflasi 0,69.

Pada Lebaran 2016 yang jatuh pada Juli angka inflasinya juga 0,69. Selanjutnya, pada Lebaran 2015 yang juga jatuh pada Juli inflasi  tercatat 0,93, Lebaran 2014 pada Juli inflasi 0,93, Lebaran 2013 pada Agustus inflasi tercatat 1,12, Lebaran 2012 pada Agustus inflasinya 0,95, dan Lebaran 2011 pada Agustus inflasi tercatat 0,93. 

"Ini merupakan angka menggembirakan dan kita apresiasi kerja pemerintah dan BI yang berupaya keras mengendalikan harga di bulan Lebaran dengan berbagai antisipasi," kata Suhariyanto.

Pembeli memilih cabai di Pasar Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (13/6/2018)Kompas.com/Masriadi Pembeli memilih cabai di Pasar Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (13/6/2018)

Inflasi terjadi di 82 kota dengan indeks harga konsumen sebesar 133,77. Tingkat inflasi tahun kalender, yakni dari Januari hingga Juni 2018 sebesar 1,9 persen.

Sedangkan, tingkat inflasi dari tahun ke tahun jika dibandingkan dengan Lebaran yang jatuh pada Juni 2017 sebesar 3,12 persen. Angka tersebut masih di bawah sasaran inflasi sebesar 3,5 persen.

Bahan pangan dan Lebaran

Inflasi terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,88 persen.

Hal ini terkait dengan momentum hari raya di mana kebutuhan bahan makanan sangat tinggi untuk merayakan Idul FItri.

"Melihat dari tahun-tahun sebelumnya, inflasi bulan Ramadhan dan Lebaran tahun ini sangat terkendali," kata Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com