Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Komisi VII Sarankan Pemerintah Beri Subsidi untuk Pertamax

Kompas.com - 02/07/2018, 16:37 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu menyarankan pemerintah mengalokasikan anggaran tambahan untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax.

Hal ini diungkapkan sebagai tanggapan kenaikan harga BBM non-subsidi yang dikhawatirkan menimbulkan dampak domino terhadap roda perekonomian masyarakat.

"Sebaiknya pemerintah kasih subsidi, supaya tidak memberatkan masyarakat. Ini dampaknya kan bisa ke mana-mana, kenapa tidak kembali saja ke amanat Undang-Undang bahwa energi sepenuhnya dikuasai oleh negara," kata Gus Irawan saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/7/2018).

Menurut dia, pemberian subsidi terhadap BBM jenis pertamax dinilai bisa menjaga daya beli masyarakat serta tingkat inflasi agar realisasinya dapat sesuai target tahunan.

Pemerintah melalui kementerian/lembaga terkait juga didorong agar tidak membiarkan PT Pertamina (Persero) menanggung kerugian karena terus menerus melakukan penugasan pemerintah tanpa bantuan dana.

"Sampai sekarang pemerintah juga belum mengajukan APBN Perubahan, padahal banyak asumsi makro yang sudah meleset dan tidak relevan lagi untuk saat ini," tutur Gus.

Pertamina pada hari Minggu (1/7/2018) pukul 00.00 WIB menaikkan harga pertamax dan pertamax turbo, dengan kenaikan Rp 600 per liter, jadi Rp 9.500 untuk pertamax dan Rp 10.700 untuk pertamax turbo per liternya. Sedangkan Pertamina Dex naik Rp 500 per liter jadi Rp 10.500 per liter dan dexlite naik Rp 900 jadi Rp 9.000 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com