Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi DKI Jakarta 0,48 Persen, Harga Pangan di Ibukota Terkendali Selama Ramadhan

Kompas.com - 02/07/2018, 20:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta mengalami inflasi 0,48 persen pada Juni 2018 terhadap April 2018 yang bertepatan dengan momentum puasa dan Lebaran. Angka tersebut lebih rendah daripada inflasi nasional sebesar 0,59 persen terhadap Mei 2018.

"Inflasi DKI Jakarta Juni 2018 lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata historis inflasi bulan Idul Fitri dalam tiga tahun terakhir, yaitu 0,69 persen (mtm)," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Jakarta Trisno Nugroho dalam keterangan tertulis, Senin (2/7/2018).

Meski terjadi inflasi, Trisno menegaskan bahwa harga pangan di ibukota selama bukan puasa dan Lebaran terkendali.

Inflasi kelompok volatile food yang kerap bergejolak pada bulan Idul Fitri, saat ini menunjukkan pergerakan yang stabil.

Komoditas beras masih menunjukkan penurunan harga sebesar 1,16 persen dibandingkan Mei 2018 seiring dengan pasokan yang berlimpah. Pada kelompok daging dan hasil-hasilnya, harga daging ayam ras dan daging sapi cukup terkendali. Masing-masing tercatat naik sebesar 1,30 persen dan 0,93 persen.

"Pada tiga tahun sebelumnya, harga kedua komoditas ini kerap bergejolak dan bisa mencapai 3,01 persen dan 2,02 persen," kata Trisno.

Di samping itu, terkendalinya inflasi kelompok bahan pangan juga didukung oleh harga cabai merah yang stabil sebesar 0,37 persen. Secara keseluruhan, kata Trisno, pencapaian inflasi bahan makanan pada Juni 2018 sebesar 0,76 persen. Angka tersebut lebih terkendali dibandingkan dengan inflasi jelang Idul Fitri dalam tiga tahun terakhir, yang mencapai rata-rata 1,36 persen.

Trisno mengatakan, kestabilan harga diraih melalui berbagai program TPID Provinsi DKI Jakarta dan koordinasi yang lebih baik lintas instansi dalam pengendalian harga, serta pembentukan ekspektasi positif masyarakat.

Berbagai kegiatan tersebut dilakukan bersama tiga BUMD pangan DKI Jakarta, yaitu PT Food Station Tjipinang Jaya, PD. Dharma Jaya dan PD. Pasar Jaya, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, serta instansi terkait lainnya termasuk Bulog dan Satuan Tugas (Satgas) pangan. Kegiatan dilakukan baik melalui manajemen stok, pasar murah, bazaar, subsidi pangan maupun sidak penimbunan.

"Sosialisasi belanja bijak, serta konsumsi dan pengolahan daging beku dan cabai olahan melalui berbagai media dilakukan dalam rangka memengaruhi perilaku konsumsi masyarakat untuk mempermudah mengelola permintaan dan penyediaan pasokan bahan pangan, serta membentuk ekspektasi yang positif," kata Trisno.

Sejalan dengan kelompok volatile food, kata Trisno, kelompok administered prices juga mengalami pergerakan yang cukup stabil. Permintaan jasa transportasi pada masa libur Idul Fitri, terutama pada moda angkutan udara dan antarkota tercatat relatif terkendali.

Berbagai pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah, seperti jalan darat dan tol, memberikan alternatif moda transportasi yang lebih variatif, termasuk menggunakan kendaraan pribadi. Hal tersebut memengaruhi kenaikan tarif angkutan antarkota yang tercatat sebesar 7,71 persen, lebih rendah dari rata-rata tiga tahun sebelumnya sebesar 10,17 persen.

Berbagai perkembangan harga ini membawa kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 1,09 persen, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata bulan Idul Fitri dalam tiga tahun terakhir yakni 1,25 persen.

Trisno menambahkan, inflasi yang rendah juga didukung oleh stabilnya perkembangan harga komoditas pada kelompok inti. Kenaikan harga komoditas kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang rendah merupakan pendorong utama stabilnya kelompok inti.

"Terkendalinya harga pangan yang digunakan sebagai bahan baku makanan jadi, turut mendukung pencapaian inflasi yang rendah tersebut," kata dia.

Memerhatikan pola pergerakan harga-harga di pasar dan rencana kebijakan pemerintah di bidang harga, tekanan inflasi pada Juli 2018 diprakirakan akan tetap terkendali. Trisno mengatakan, tahun ajaran baru sekolah diperkirakan akan menyebabkan inflasi pada kelompok pendidikan meningkat.

Namun, permintaan masyarakat terhadap bahan pangan dan jasa transportasi diperkirakan berkurang seiring berakhirnya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Hal ini dapat menjadi kompensasi kenaikan kelompok pendidikan, bahkan tekanan inflasi secara keseluruhan diperkirakan lebih rendah.

Trisno mengatakan, penguatan koordinasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI melalui TPID sangat diperlukan untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi tahun 2018, yaitu tetap berada dalam koridor 3,5 persen. Pengamanan stok pangan DKI dengan mengoptimalkan peran BUMD serta koordinasi dengan berbagai stakeholder terkait perlu terus diupayakan.

"Pembentukan ekspektasi yang positif bagi masyarakat juga akan selalu dilakukan. Terkendalinya inflasi DKI Jakarta akan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik di Ibukota maupun nasional," pungkas Trisno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com